Program Ausbildung 2019, Pemprov Kirim 30 Anak Bengkulu ke Jerman

foto bersama

Bengkulutoday.com - Program Ausbildung 2019 inisiasi Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Pemerintah Jerman mulai berjalan, tahun ini sebanyak 30 mahasiswa/mahasiswi akan menjalani program keterampilan sekolah sambil bekerja di Jerman. 

"Ini kerjasama diplomatika program pendidikan vokasional yang sudah dirintis sejak setahun yang lalu. Alhamdulillah disetujui, dan untuk tahap awal 30 orang akan diberangkatkan," ujar Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dalam pelepasan peserta program Ausbildung di lapangan parkir pemprov Bengkulu, Kamis(13/6/2019)

Selanjutnya, selama 8 bulan peserta akan diberi pelatihan bahasa Jerman di bandung kemudian selesai itu langsung diberangkatkan ke jerman. Pendidikan yang ditempuh peserta setara dengan diploma (3 tahun), dilatih bekerja sesuai keterampilan, diberi ilmu tentang pekerjaan dan mereka diberi gaji bulanan.

"Program ini perdana, kita akan lihat hasilnya seperti apa kedepan. Jika sukses, nanti pada tahap selanjutnya kita berharap 30 hingga 100 anak Bengkulu mendapatkan pendidikan dengan kemandirian seperti ke jerman ini," jelas Rohidin 

Terakhir, Rohidin berpesan agar peserta menghilangkan kebiasaan hidup santai tanpa beban. Terapkan disiplin dan semangat dalam menjalani pendidikan, jaga pola hidup sehat, makan teratur jangan pilih pilih sebab kesehatan hal utama menjalani kehidupan. 

"Anak Bengkulu harus disiplin, kuat, dan semangat belajar, sebab itu modal jika hidup di negeri orang, hilangkan kebiasaan santai. Bagi orang tua juga harus kuat melepas anaknya, jangan bersedih ini langkah awal anak kita maju," tutup Rohidin yang juga pernah menjabat Wakil Bupati Bengkulu Selatan 

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sudoto mengatakan pendidikan vokasional ini bukan program tunggal, Ausbildung merupakan salah satunya. Dari sisi biaya pemerintah menanggung seluruh biaya peserta hingga  tiba di Jerman, setelah peserta tiba di Jerman, pemerintah Jerman akan sepenuhnya menanggung biaya pendidikan dan pelatihan mereka.

"Kita optimis mencapai target standar yang ditetapkan pemerintah jerman. Biaya kegiatan ini semuanya ditanggung oleh pemerintah provinsi, semua biaya gratis, dari akomodasi, penginapan, makan, hingga mereka tiba di sana," jelas Sudoto.[Rls]