Polri: Kelompok Teroris Bekasi Incar Momentum Unjuk Rasa Pemilu di Jakarta

Brigjen Pol Dr Dedi Prasetyo

Bengkulutoday.com - Kepolisian mengatakan, sejumlah teroris yang memanfaatkan momentum untuk menjalankan aksinya diduga dengan tujuan untuk menciptakan kericuhan yang lebih luas. Salah satunya adalah sejumlah teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap di Bekasi. merupakan kelompok yang terstruktur.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dr Dedi Prasetyo, mengatakan, selain memiliki tujuan menyerang anggota kepolisiaan para teroris tersebut juga akan menyerang masyarakat yang hendak melakukan aksi dalam Pemilu 2019.

“Yang bersangkutan akan memanfaatkan momentum pemilu ini khususnya yang ada di Jakarta. Ketika di Jakarta ini ada unjuk rasa dan unjuk rasa ini mengarah pada tindakan anarkis dan chaos, nah ini merupakan momentum bagi yang bersangkutan untuk melakukan serangan aksi bom bunuh diri. Ada kejadian semacam people power, itu sebagai sarana bagi kelompok itu untuk langsung melakukan aksi terorismenya, aksi serangannya dan ini cukup berbahaya,” jelas Karo Penmas Divisi Humas Polri.

Menurut Kepolisian, potensi kekacauan saat dilakukan aksi saat Pemilu memang menjadi keinginan para pelaku teror. Dengan begitu satu persatu mereka akan melakukan aksi teror dan menjalar ke berbagai wilayah. Alasan penyerangan terhadap kelompok masyarakat sendiri dilakukan karena momentum yang pas untuk membuat kegaduhan besar sehingga akan memengaruhi masyarakat.

Kepolisian sebelumnya menangkap sejumlah terduga teroris di Sumatra Utara, Jawa Barat, Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Polisi juga telah menangkap pria berinisial A di Karawang, Jawa Barat, karena diduga mengatur perencanaan aksi perampokan atau fa’i dan serangan teror pelaku tunggal di Jawa Timur.

Karo Penmas Divhumas Polri juga mengatakan, bahwa aksi terorisme dari kelompok JAD ini tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pada saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil akhir rekapitulasi suara pada tanggal 22 Mei 2019. Saat ini, Densus 88 beserta Satgas Anti Terorisme dan Radikalisme yang berada di Polda terus melakukan monitoring secara massif serta melakukan upaya preventif terhadap sel-sel teroris.

sumber: Tribratanewsbengkulu.com