Perkuat Bisnis & Ekosistem, Bank Bengkulu dan Bank Bjb Jalin Kerjasama

Gedung bank bjb

Bengkulutoday.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau bank bjb telah resmi bersinergi dengan PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu (Bank Bengkulu). Sinergi dilakukan dalam rangka pengembangan usaha dan memperkuat ekosistem dari kedua BPD ini.

Peresmian sinergi antara bank bjb dengan Bank Bengkulu dilakukan Selasa (11/1/2022). Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) sinergi dilakukan oleh Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi, Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank Bengkulu Ikhwanul Okti, dan Komisaris Utama Independen Bank Bengkulu Ridwan Nurazi.

Menurut Yuddy Renaldi, kerjasama bank bjb dan Bank Bengkulu dilakukan sebagai respon atas kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengubah pengelompokan bank dari bentuk Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) menjadi Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI), seperti diatur dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 12 /POJK.03/2021 tentang Bank Umum.

"Dengan adanya POJK 12 ini dapat mempermudah perbankan dalam mengembangkan bisnis nya, baik untuk melakukan transformasi dan akselerasi digitalisasi maupun sinergi perbankan yang dapat meningkatkan efisiensi bagi operasional perbankan,"kata Yuddy dalam siaran pers, Kamis (13/1/2022).

POJK 12/2021 membuka peluang bagi pelaku industri perbankan untuk saling berbagi infrastruktur demi menciptakan iklim industri yang lebih kuat dan efisien. Untuk itu, sinergi antara bank bjb dan Bank Bengkulu dilakukan.

Kerjasama kedua bank ini tidak terbatas pada penggunaan infrastruktur bersama khususnya teknologi informasi, pengembangan sumber daya manusia, likuiditas, pembiayaan bahkan permodalan. Sebagai informasi, saat ini Bank Bengkulu masuk pada KBMI 1 dengan modal inti sebesar Rp 1 triliun per September 2021.

Kerja sama bank bjb dan Bank Bengkulu akan saling menguatkan posisi kedua BPD ini. Hingga September 2021, bank bjb dan Bank Bengkulu tercatat memiliki kinerja cukup baik. Total aset bank bjb per periode tersebut mencapai hampir Rp160 triliun, dan memiliki laba bersih sebesar Rp 1,4 triliun serta tingkat NPL atau non performing loan 1,3%.

Pada saat yang sama, Bank Bengkulu memiliki total aset sebesar Rp 8,6 triliun, laba bersih Rp 73 miliar, dan tingkat NPL 0,88%.

"Sinergi tentu akan memberikan manfaat yang positif bagi kedua BPD Ke depannya, bank bjb sangat terbuka untuk kolaborasi, tidak terbatas pada Bank Bengkulu saja. Tidak menutup kemungkinan bank bjb akan bersinergi dengan BPD yang lainnya dalam waktu dekat," ujarnya.

Pasca sinergi dilakukan, kemampuan bank bjb menyalurkan pembiayaan dipastikan meningkat. Alasannya, bank bjb memiliki modal yang lebih besar dan mampu menyerap kebutuhan pembiayaan dengan nilai besar.

Sinergi ini memungkinkan bank bjb untuk menyalurkan kredit dalam proyek pembangunan infrastruktur daerah maupun proyek strategis lain di wilayah Bengkulu. Nantinya, pembiayaan bisa disalurkan bersama oleh bank bjb dan Bank Bengkulu. Kerjasama ini dipastikan memperkuat peran dua bank tersebut sebagai BPD yang fungsi utamanya adalah sebagai agen pembangunan daerah.

Saat ini, bank bjb merupakan BPD terbesar di Indonesia dengan kepemilikan aset dalam jumlah besar dan infrastruktur yang mumpuni. Kekuatan bank bjb itu dapat dimanfaatkan oleh BPD lain.

Sebagai contoh, pada ranah IT saat ini bank bjb sudah memiliki beragam produk digital seperti DIGI dan DigiCash bank bjb, mendukung implementasi QRIS, bjb e-Tax, Social Fund Transfer untuk penyaluran dana Bantuan, Cash Management System, dan Loan On boarding untuk pengajuan kredit melalui aplikasi. Bank ini juga memiliki bjb University yang merupakan Corporate University dan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan SDM bersama. BPD yang bersinergi dengan bank bjb dipastikan bisa memanfaatkan infrastruktur tersebut bersama-sama untuk efisiensi. (Adv)