Peringati Maulid Nabi, PDAM Kota Hadirkan Dai Muda NU Gus Hayid

Gus Hayid

Bengkulutoday.com - Pemerintah Kota Bengkulu yang dimotori PDAM Tirta Dharma akan menggelar tabligh akbar dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, 1441 Hijriah. Tabligh akbar akan digelar di Masjid Agung At-Taqwa Kota Bengkulu pada Jumat (15/11/2019) malam. Sebelum digelar tabligh akbar akan dilaksanakan salat Isya berjamaah terlebih dahulu.

Tabligh akbar kali ini menghadirkan ulama yang juga dai muda dari Nahdlatul Ulama (NU), KH Muhammad Nur Hayid atau yang akrab disebut Gus Hayid. Gus Hayid diketahui merupakan pengurus Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) PBNU. Gus Hayid juga merupakan pengurus MUI pusat bagian Komisi Dakwah dan juga pengasuh pesantren Skill di Jakarta. 

Dalam kiprah dakwahnya, Gus Hayid merupakan ulama kontemporer yang mampu tampil diberbagai model jamaah. Dia juga pernah diundang berceramah di Dubes RI untuk Kerajaan Jordan dan mancanegara lainnya. Dia juga tampil dalam acara dakwah di berbagai provinsi di Indonesia. Gus Hayid juga pernah menjadi pengisi program acara Syiar Kemuliaan di Metro TV dan program acara Serambi Islami di TVRI.

Sebelum dikenal sebagai dai muda, Gus Hayid sebelumnya menimba ilmu agama di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan pernah mondok di Pondok Pesantren Al Munawwir, Krapyak Yogyakarta serta di Pesantren Wali Songo di Lumajang Jawa Timur. 

Gus Hayid memiliki fokus dakwah yang sangat luas antara lain: fikih, tasawuf, tafsir Al Qur’an dan hadist, tarikh atau sejarah Islam, dan motivasi.

Sementara itu, pesantren Skill yang diasuhnya boleh dibilang pesantren milenial. Selain pengetahuan agama yang memang menjadi fokus pendidikan di pesantren, saat ini pengetahuan umum dan keterampilan juga telah menjadi bagian penting dalam mencetak santri yang siap menghadapi tantangan zaman.

Hal inilah yang melandasi berdirinya Pesantren Skill di kawasan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.   Pesantren yang diasuhnya ini mengkombinasikan pembelajaran keislaman berdasarkan literatur klasik, kitab kuning, nahwu sharaf dan juga Al-Quran dan hadits sebagaimana manhaj pada umumnya pesantren tradisional di kalangan Nahdlatul Ulama, dengan pembelajaran hard skill atau keterampilan.

Hal itu untuk membekali santri agar saat mereka kembali ke masyarakat sudah siap dengan keterampilan-keterampilan kerja yang bisa menopang perjuangan dakwah dan kehidupannya di tengah-tengah masyarakat

Dalam pesantren ini, para santri dibekali pembelajaran keterampilan sesuai dengan bakat dan hobi serta kemauannya. Selain ngaji, para santri diberi fasilitas untuk memperkuat konsentrasi skill dan keterampilannya. Ada santri yang fokus di bidang ekonomi, komputer seperti video editing dan desain grafis, dan ada yang fokus dibidang dakwah dengan menjadi da'i yang andal.  

Selain itu, ada juga yang aktif berkiprah dalam bidang penulisan dengan menulis berita, artikel, hingga menulis buku dan ada yang fokus di bidang entrepreneurship atau kewirausahaan.

Dengan model seperti ini, santri dan alumni Pesantren Skill ke depan bisa lebih percaya diri saat kembali ke masyarakat dengan ilmu-ilmu dasar keagamaannya yang sudah diperoleh dan keilmuan umum serta skill yang ia kuasai.

Dengan intensitas hubungan dengan berbagai elemen, diharapkan juga para santri memiliki kemampuan komunikasi dan pergaulan yang baik dengan masyarakat.   Termasuk tata cara berdakwah serta menghadapi masyarakat, memimpin tahlil, yasin, istighotsah, mujahadah. Juga saat mereka harus berkeluarga mereka sudah siap dengan peluang-peluang yang ada di komunitasnya, tambah dai muda asal Lumajang Jawa Timur yang sering berdakwah di beberapa stasiun TV nasional ini.  

Menurut Gus Hayid, di era saat ini, santri dan para alumni harus memperkuat dakwah di berbagai bidang. Da'i yang andal menurutnya harus kuat dan memiliki mental enterpreneurship yang kuat. Santri milenial harus dengan segala tantangan zaman dan pantang menyerah.  

Untuk menjadi bagian dari Pesantren Skill, tidaklah sulit. Santri harus siap mengikuti aturan pesantren dengan kewajiban mengaji dan sekaligus berlatih skill dan kompetensi. Bagi santri yang kurang mampu secara ekonomi serta yatim piatu, pihak pesantren membebaskan biaya mulai biaya mondok maupun biaya makan.  

Berbagai fasilitas sudah tersedia di pesantren untuk mendukung pendidikan skill santri di antaranya jaringan wifi, komputer, dan fasilitas pendukung lainnya. Pendaftaran pun bisa dilakukan setiap saat karena di Pesantren Skill tidak menggunakan sistem lembaga formal dan menerima santri dari berbagai lulusan lembaga formal mulai dari SLTA dan perguruan tinggi.  

Jika para santri ingin masuk ke pendidikan formal, pihak pesantren pun mendukung. Posisi lokasi pesantren sangat strategis karena dekat dengan berbagai sekolah dan madrasah serta perguruan tinggi.

Profil Gus Hayid:

  • Nama Lengkap: KH Muhammad Nur Hayid (Gus Hayid)
  • Tempat tgl lahir: Lumajang 23 Agustus 1980
  • Pekerjaan : Pengasuh Pesantren Skill Jakarta

 

Riwayat Belajar: 

  • Pondok Pesantren Al Munawwir, Krapyak Yogyakarta dan Pesantren Wali Songo di Lumajang Jawa Timur. 
  • Jurusan Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

 

Riwayat jabatan dan pekerjaan: 

1. Wakil Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) PBNU
2. Komisi Dakwah MUI Pusat
3. Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI)
4. Ketum Jaringan Pemuda Masjid Indonesia (JAPMI)
5. Pengurus Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Bidang Hubungan Antar Lembaga
6. Mantan Sekretaris Dubes RI untuk Aljazair

pamflet