Perempuan Muda Terdampak COVID-19 Mendominasi

Peningkatan manajemen bisnis perempuan muda Bengkulu

Bengkulutoday.com - Forum Perempuan Muda Provinsi Bengkulu dampingan Cahaya Perempuan WCC, Lica Veronika mengatakan banyaknya perempuan muda mengeluhkan aktifitas usaha mereka yang bangkrut di masa pandemi COVID-19.

Kesulitan ekonomi saat pandemi yang dihadapi oleh perempuan dan laki-laki muda dan memperparah angka pengangguran terbuka, tingkat depresi hingga perceraian. 

Pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak bulan Maret hingga sekarang telah menimbulkan dampak serius bagi pelaku usaha kecil dan menengah hingga pegawai tidak tetap di lembaga swasta maupun pemerintahan, menyebabkan pelaku usaha gulung tikar dan pegawai dirumahkan.

"Turunnya daya beli masyarakat terjadi secara dahsyat sehingga para perempuan muda yang tengah belajar berwirausaha harus mengalami nasib yang serius, alih-alih menambah penghasilan pribadi dan membantu perekonomian keluarga mau tak mau harus menanggung nasib," katanya. 

COVID-19 mempengaruhi perempuan dan pria secara berbeda, bukan hanya dari cara virus membuat sakit tapi juga mempengaruhi prospek kesehatan dan ekonomi jangka panjang.

Pembatasan ruang gerak mengakibatkan hilangnya pekerjaan secara luas dan banyak negara akan segera menghadapi resesi.

Sejauh ini, di Bengkulu tercatat jumlah tingkat pengangguran terbuka telah mencapai 34.811 orang atau 3,22 persen dari jumlah pendudukannya.

Tidak ada angka pasti perbandingan pengangguran laki-laki dan perempuan namun bisa digambarkan dampak tersebut justru menjadi bomerang bagi pemerintah dalam penyediaan lapangan pekerjaan seusainya.

Perempuan lebih mendominasi dalam industri yang tidak terikat pada siklus kontruksi dan manufaktur melainkan terbuka pada layanan kesehatan dan pendidikan.

Banyak perempuan bekerja di restoran, di industri perjalanan, dan di seluruh dunia, restoran dan penyedia jasa kuliner semacamnya tutup, juga layanan jasa perjalanan sangat terbatas.

Klasifikasi pekerja perempuan dalam perawatan kesehatan, sektor pendidikan, binsis rumahan, transportasi udara, pegawai restoran miliki dampak pengangguran terbesar.

Dari dua temannya mengaku, Sari sebagai pegawai maskapai di Bengkulu harus rela dirumahkan akibat sektor penerbangan yang menurun signifikan, dan Fit selaku tenaga kesehatan turut mengaku terpaksa resign lantaran gajinya tidak dibayarkan beberapa bulan bersama kedelapan temannya memprediksi bahwa angka tertinggi pengangguran didominasi oleh kalangan perempuan.