Peran BIN Signifikan Perangi Covid-19

Logo BIN

Bengkulutoday.com - Analis Konflik dan Keamanan Alto Labetubun memanandang bahwa Badan Intelijen Negara (BIN) punya peran signifikan dalam perang melawan Covid-19. Bahkan, BIN bisa disebut sebagai salah satu lembaga yang punya andil paling banyak, dan terlibat aktif dalam menangani virus Corona secara cepat dan tepat.

Alto menerangkan, yang perlu dilihat adalah karakteristik ancaman Covid-19 yang bisa diketahui dengan melakukan threat assessment. Dari threat assessment itu bisa diketahui beberapa hal tentang Covid19, antara lain tingkat kematian (fatality rate) antara 1,4-3 persen. Artinya, dibanding 'cause of death' dari penyakit lain, Covid-19 ini tidak terlalu mematikan. Akan tetapi yang membuatnya berbahaya adalah tingkat penyebarannya yang sangat cepat, dan kebutuhan pelayanan kesehatan bagi orang yang sakit akibat Covid-19. Kombinasi dari faktor di atas dan risiko lumpuhnya pelayanan kesehatan membuat Covid-19 itu berbahaya. 

“Di sini, peran BIN itu sangat signifikan. Secara esensi, fungsi BIN adalah melakukan proyeksi ancaman dan rekomendasi jalan keluar kepada single client, yaitu Presiden,” terang Alto, Rabu (27/5/2020), dilansir dari Rmco.id.

Alto menerangkan, walaupun tugas-tugas BIN itu di balik layar dan cenderung tidak terlihat, tapi sebagai analis konflik dan keamanan, dirinya bisa melihat jejak-jejak peran BIN dalam kebijakan-kebijakan Pemerintah terkait Covid-19. Misalnya dalam 'profiling' migrasi orang dari zona merah ke zona-zona lain. 

“Ada DNA BIN dalam melakukan scenario planning dan profiling. Dalam gerakan karantina mandiri yang dilakukan masyarakat juga terlihat jejak-jejak cipta kondisi yang dilakukan BIN. Keputusan untuk membatasi transporasi antardaerah dan antarpulau pun bisa terjadi karena ada 'scenario planning' yang dilakukan dari kacamata intelijen. Yang terakhir, adalah kerja sama dengan negara lain untuk mendatangkan alat-alat kesehatan ke Indonesia juga tidak mungkin terjadi tanpa peran operasi intelijen,” terang Alto.

Alto menyatakan, sejak awal, Presiden Jokowi sudah menyatakan perang terhadap Covid-19. Otomatis, dalam perang, hakikat utama adalah 'know your enemy'. Mengetahui ancaman, mengetahui kemampuan kita, dan mengetahu vulnerabilitas kita dalam menghadapi ancaman itu hanya bisa dilakukan oleh institusi intelijen. “Dari perspektif ini, maka BIN bisa dikatakan sebagai salah satu lembaga yang punya andil paling banyak, dan terlibat aktif untuk menangani Corona, secara cepat dan tepat, alias velox et exactus,” ucapnya.

Dia menambahkan, perlu diingat bahwa di saat institusi lain sibuk dengan Covid-19 sekarang, BIN punya tanggung jawab untuk memikirkan apa setelah Covid-19. “Jadi, forward thinking dan forward planning itu sangat penting, dan untuk itu maka andil BIN sangat besar, sesuai tupoksi BIN dalam UU 17/2011 tentang Intelijen Negara.”

Karena recovery ekonomi adalah urusan dalam negeri maupun urusan regional dan global, Alto sangat yakin bahwa BIN sedang dan telah melakukan operasi-operasi intelijen di dalam dan luar negeri untuk menyiapkan proses 'recovery' pasca Covid-19 dimaksud. Misalnya melakukan proyeksi ketersediaan pangan, proyeksi perubahan interaksi sosial akibat Covid dan dampaknya ke kohesi sosial masyarakat di dalam negeri, maupun assessment investasi dan capital flow negara-negara yang menjadi business partners Indonesia, dan fokus mereka. 

“Dalam peran ini, BIN di bawah komando Pak Budi Gunawan alias Pak BG udah sangat berpengalaman dan dipercayai dalam melakukan operasi di dalam maupun luar negeri demi mengamankan agenda dari Presiden Jokowi selaku single client,” tutupnya.

Sumber Artikel Rmco.id