Pemilu Tinggal Menghitung Hari, NU Imbau Stop Hoaks, Jangan Golput!

Ketua PWNU Bengkulu, Dr Zulkarnain Dali
Ketua PWNU Bengkulu, Dr Zulkarnain Dali

Bengkulutoday.com - Pemilu 2019 yang akan digelar 17 April 2019 tinggal menghitung hari lagi. Pemilu 2019 kali memang beda, selain memilih anggota DPRD dan anggota DPD RI, pemilu juga memilih Presiden dan Wakil Presiden RI. 

Untuk itu, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Bengkulu mengharapkan masyarakat untuk bijak dalam merespon berbagai informasi yang beredar terkait partai, caleg dan capres dan cawapres. Sebab, seperti diketahui, informasi hoaks dapat menimbulkan perpecahan dan ancaman konflik antar pendukung. 

"Masyarakat harus semakin cerdas menerima informasi, mana informasi yang layak dipercaya dan mana yang hoaks. Yang hoaks meskipun menguntungan kepentingan politik tertentu harus distop, sebab akan berdampak tidak baik bagi kelangsungan demokrasi," kata Ketua PWNU Bengkulu, Dr Zulkarnain Dali dalam rilisnya, Senin (25/3/2019).

NU, kata Zulkarnaian Dali, secara organisasi bersikap netral dan tidak dukung mendukung atau berafiliasi politik. Sebab, katanya, kader NU dan jamaah NU menyebar diberbagai partai politik. Namun demikian, NU tidak melarang kader dan jamaahnya untuk mendukung kepentingan politik tertentu, sebab itu merupakan hak politik yang dilindungi oleh undang-undang. 

Lebih jauh Zulkarnain yang tokoh masyarakat Lembak ini mengimbau masyarakat dan khususnya jamaah NU untuk tidak golput. "Warga NU tidak boleh golput, hak politik harus digunakan sebaik mungkin, untuk perubahan yang lebih baik maka diperlukan peran masyarakat melalui haknya menyalurkan suara dalam pemilu 2019 ini," jelasnya.

Maka itu, lanjutnya, untuk mewujudkan pemilu yang jujur, damai dan sejuk, masyarakat harus menyetop hoaks yang beredar melalui berbagai konten, salah satunya melalui media sosial.

"Hoaks merusak moral dan merusak persaudaraan sesama warga negara, harus dihentikan. Kita harus pahami bahwa politik pemilu ini adalah agenda rutin lima tahunan sekali, pemenang politik boleh berganti, tetapi persaudaran harus tetap abadi, sebab persaudaraan adalah modal dasar membangun bangsa ini, sebagaimana para lelulur yang mendirikan bangsa ini, semuanya diawali dengan semangat persaudaraan," pungkas Zulkarnain. [Bram]

NID Old
9151