Pemerintah Upayakan Tersedia Vaksin Covid-19 Tepat Waktu

Foto Ilustrasi

Oleh : Pradikta Gunadi

Bengkulutoday.com - Pemerintah tengah menyiapkan roadmap supaya vaksin Covid-19 tersedia tepat waktu pada target yang telah ditentukan, yakni pada tahun 2021. Dalam jangka pendek pemerintah juga telah melakukan diplomasi dengan berbagai pihak dalam penyediaan vaksin. Sementara itu dalam jangka panjang dilakukan pengembangan vaksin merah putih yang merupakan vaksin produksi dalam negeri. Vensya Sitohang selaku Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Ditjen P2P Kementerian Kesehatan mengatakan, masyarakat tidak perlu takut untuk melakukan vaksinasi.

Pasalnya, vaksinasi telah dikenal sejak abad ke-18 di dunia dan terbukti mampu serta memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam melindungi manusia dengan memberikan kekebalan tubuh dari berbagai macam penyakit.

Vensya juga menuturkan, jangan takut imunisasi, karena kualitasnya terjaga dan tentu dari mulai registrasi hingga pembuatannya terjaga. Dikawal juga oleh WHO (Badan Kesehatan Dunia) dan pelaksanaan di Indonesia juga dikawal oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
    
Dirinya juga menambahkan, pengembangan vaksin tidak pernah berhenti, oleh karena itu dukungan dari semua pihak sangatlah dibutuhkan, agar semua yang menjadi sasaran imunisasi bisa mendapatkan hak dan mendapatkan imunisasi agar terhindar dari penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi.
    
Seperti diketahui, Indonesia juga tengah melangsungkan uji klinis vaksin covid-19 tahap III. Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menuturkan, uji klinis vaksin covid-19 ditargetkan akan selesai pada Januari 2021.
    
PT Bio Farma juga tengah mempersiapkan produksi vaksin covid-19 yang dimulai pada November hingga Desember 2020. Persiapan ini dilakukan sembari menunggu uji klinis selesai.
    
Kapasitas produksi vaksin covid-19 di Indonesia itu telah ditingkatkan dari sebelumnya yang hanya 100 juta dosis pada 2020.
    
Selain bekerja sama dengan Sinovac, Bio Farma juga bekerja sama dengan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).
    
Kerja sama antara Bio Farma dan CEPI, selain bertujuan untuk memperkuat jejaring di bidang vaksin, juga untuk meningkatkan kepercayaan global atas kemampuan bio farma di bidang produksi vaksin. Selain itu, dapat pula meningkatkan akses vaksin covid-19 bagi Indonesia.
    
Honesti Basyir juga mengungkapkan, saat ini terdapat 1.319 relawan yang telah menerima suntikan vaksin covid-19 Sinovac dalam uji klinis tahap 3 yang dilakukan di Bandung. Dari jumlah tersebut, sebanyak 656 relawan telah menerima suntikan kedua, sedangkan 244 relawan sudah diambil plasma serumnya untuk memastikan apakah dalam 14 hari setelah penyuntikan vaksin kedua antibodi pada relawan sudah terbentuk.
    
Dalam kesempatan rapat dengar pendapat bersama komisi VI DPR, Honesti mengatakan, sampai saat ini belum ada indikasi yang serius setelah relawan mendapatkan suntikan ini. Mudah-mudahan lancar agar bulan Januari nanti, pihaknya bisa menyampaikan hasilnya.
    
Lebih lanjut, dia menuturkan, setelah uji klinis selesai pada Januari mendatang, hasilnya akan segera diberikan kepada Badan POM agar disetujui melalui skema Emergency Use Authorization (EUA). Kemudian setelah mendapat izin dari BPOM, vaksin Sinovac diperkirakan mulai diproduksi pada akhir Januari 2020.
    
Sejauh ini pihak Sinovac dan Biotech telah berkomitmen untuk menyalurkan total 260 juta dosis vaksin covid-19 ke Indonesia, dengan rincian 15 juta dosis pada Januari-Maret 2021, dan 210 juta dosis pada April-Desember 2021.
    
Honesti juga mengungkapkan, hal lain yang menjadi perhatian dalam proses pengembangan vaksin sinovac, yakni terkait status halal. Oleh sebab itu, pihaknya telah berkomunikasi dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Majelis Ulama Indonesia (MUI), LPPOM MUI, BPJPH dan Komisi Fatwa MUI untuk membahas status halal vaksin.
    
Rencananya harga vaksin diperkirakan mencapai Rp 200 ribu per dosis. Rencananya satu orang akan mendapatkan dua dosis vaksin.
    
Untuk menemukan vaksin tentu membutuhkan waktu yang lama, misal vaksin dengue yang membutuhkan waktu sampai 30 tahun, dan hal itu juga belum tentu berhasil. 
    
Masyarakat berharap agar vaksin bisa ditemukan segera, sehingga segala hal yang terdampak akibat pandemi covid-19 dapat segera pulih kembali.
    
Kita berharap agar proses proses produksi vaksin di Indonesia bisa selesai tepat waktu. Dengan ini tentu saja masyarakat di Indonesia bisa mendapatkan kekebalan dari virus yang mematikan tersebut.

(Penulis aktif dalam Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini)