Partai Gelora Dukung Langkah ASEAN Selesaikan Krisis Myanmar Secara Damai

Anis Matta

Jakarta, Bengkulutoday.com - Brunei Darussalam, sebagai Ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) saat ini mendukung terselenggaranya KTT luar biasa ASEAN membahas krisis di Myanmar.   

Dalam pernyataan bersama dengan Malaysia, Brunei do Bandar Sri Begawan, Senin (5/4/2021), mengatakan kedua negara telah meminta menteri dan pejabat senior mereka untuk melakukan persiapan KTT di Sekretariat ASEAN di Jakarta, Indonesia. 

Seperti dilaporkan Reuters, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah dan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dalam pernyataan bersmannya, mengemukakan keprihatinannya atas jumlah korban krisis Myanmar yang terus bertambah.

Mereka meminta agar semua pihak dapat menahan diri untuk mencapai penyelesaian damai.  

Menanggapi hal ini, Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mendukung sepenuhnya langkah ASEAN dalam penyelesaian krisis di Myanmar secara adil dan damai.

"Krisis di Myanmar telah memakan ratusan korban jiwa adalah sebuah tragedi kemanusiaan yang berpotensi bereskalasi menjadi perang saudara yang bukan saja akan merugikan rakyat Myanmar namun juga berpotensi menciptakan ketidakstabilan di kawasan Asia Tenggara," kata Anis Matta dalam keterangannya, Rabu (7/4/2021).

Menurut Anis Matta, langkah ASEAN dalam menyelesaikan krisis di Myanmar secara damai juga adalah sebuah tantangan dalam meniti keseimbangan antara prinsip non-intervensi urusan dalam negeri dengan tuntutan tanggungjawab ASEAN.

Hal itu untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan kebersamaan dalam menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. 

"Kami menyampaikan apresiasinya kepada Presiden Joko Widodo atas prakarsa penyelenggaraan pertemuan tingkat tinggi luar biasa ASEAN yang disampaikan pada Maret 2021 dan prakarsa tersebut disambut baik Sultan Hassanal Bolkiah sebagai Ketua ASEAN," katanya.

Anis Matta berharap prakarsa ASEAN untik menyelesaikan konflik di Myanmar ini mendapatkan dukungan dari negara-negara  sahabat dan komunitas internasional.

"Kami berharap prakarsa ini akan didukung penuh oleh negara-negara sahabat lain dan juga komunitas internasional agar aksi kekerasan dapat segera dihentikan untuk mencegah jatuhnya lebih banyak lagi korban jiwa," pungkasnya.