Pandemi Covid-19 Belum Berlalu, Ekonomi Jalan Ditempat

Camat Padang Guci Hilir Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu Ali Suanadi S.Pd

Kaur, Bengkulutoday.com - Masa Pandemi Covid-19 belum berlalu, namun kesadaran masyarakat dalam pencegahan penyebaran virus ini semakin longgar. Padahal Covid-19 menyebabkan anjloknya ekonomi global. Bukan hanya di Negara Indonesia, akan tetapi hampir semua negara di dunia mengalami dampak ekonomi yang luar biasa. Akibatnya, perekonomian jalan ditempat, Seakan tidak mampu merangkak naik seperti semula. Berikut laporan:

Harluzen, Kabupaten Kaur - Provinsi Bengkulu

Tidak terasa hampir setahun berlalu masa pandemi melanda berbagai kawasan negara di penjuru dunia. Angka kasus positif Covid-19 pun kian melonjak tajam. Berbagai ilmuwan dunia mencoba membuat terobosan dengan menciptakan vaksin guna mengatasi Covid-19. Namun, hingga saat ini belum ada satupun vaksin yang dinilai tepat sebagai obat penanganan pasien positif Covid-19. 

Berbicara soal Covid-19, tidak lepas dari berbagai dampak negatif yang ditimbulkan. Khususnya, dampak keterpurukan ekonomi dunia yang kian melorot. Dimana-mana krisis pertumbuhan ekonomi terjadi. Dampaknya, penurunan angka kesejahteraan masyarakat kian nyata.

Bangsa ini berupaya keras untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi. Pemerintah berupaya menggelontorkan APBN guna penanganan dampak sosial ekonomi masyarakat. Triliunan anggaran disedot guna menutupi kebutuhan masyarakat ditengah pandemi Covid-19. 

Rasa pesimis masyarakat untuk mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19 kian memuncak. Akibatnya, berbagai usaha untuk bangkit mengembangkan bisnis harus tertahan. Bahkan, banyak perusahaan berskala nasional memutus hubungan kerja dengan karyawannya. Angka pengangguran pun meningkat tajam akiba PHK besar-besaran yang dilakukan perusahaan. 

Covid-19 menyerang berbagai sektor kehidupan masyarakat. Kondisi ini justru kurang dipahami oleh masyarakat yang semakin tidak percaya akan bahaya Covid-19. Upaya pemerintah memutus penyebarannya dengan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) kerapkali diabaikan masyarakat. 

Seperti halnya di Kabupaten Kaur, penerapan Prokes oleh masyarakat masih dipandang sebelah mata. Masyarakat seakan tidak pernah takut akan ancaman Covid-19 yang masih menebar teror. Operasi Yustisi pemerintah guna menimbulkan kesadaran warga menerapkan Prokes seakan sia-sia. 

Mampukah pemerintah menangani penyebaran virus corona ini dengan kurangnya disiplin masyarakat. Sanksi hukum pelanggar Prokes tidak membuat masyarakat disiplin. Jika kondisi ini tetap berlanjut, maka akan sangat sulit untuk melakukan upaya pertumbuhan ekonomi. Semakin tidak disiplin masyarakat maka akan semakin besar ancaman Covid-19. Kasus positif meningkat, maka perekonomian ikut terdampak. 

Camat Padang Guci Hilir Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu Ali Suanadi S.Pd mengungkapkan, pendisiplinan masyarakat menerapkan Prokes sangat sulit. Hal ini didasari rasa tidak percaya dan sikap acuh mereka terhadap Covid-19. Disisi lain, masyarakat berteriak agar pemerintah mengambil langkah untuk segera pemulihan ekonomi. Namun, upaya keras pemerintah ini tidak diikuti disiplinnya masyarakat mencegah klaster baru Covid-19. 

"Pemerintah sudah sekuat tenaga melakukan berbagai cara untuk memulihkan perekonomian. Bahkan, mengorban berbagai pembangunan infrastruktur demi penanganan Covid-19 melalui bantuan sosial," ujar camat. (HZ)