Ngaji Gus Baha : Keistimewaan Jomblo

Gus Baha'

Meski jomblo kerap diledek, akan tetapi jomblo sendiri memiliki keistimewaan khusus. Mufassir muda KH. Baha’uddin Nursalim atau biasa dipanggil Gus Baha’ memberi tafsiran mengenai jomblo. Bahwa mereka yang berstatus jomblo sejatinya sedang berjihad, yaitu jihad mendapatkan pasangan hidup.
.
Sementara mencari pasangan hidup (menikah) adalah perintah agama. Artinya, jika seseorang meninggal dalam keadaan jomblo, maka matinya termasuk kategori syahid. Gus Baha’ memberikan narasi tentang jomblo yang dimaksud.
.
"Orang mencintai perempuan nggak kesampaian, mau zina nggak berani, ditahan nggak sanggup, dan yakin ditolak, itu kalau mati, matinya syahid”.
.
Ada banyak alasan mengapa muncul cerita kasih tak sampai. Ya itu tadi, mulai dari alasan alamiah, ilmiah, hingga ilahiah. Bisa jadi karena faktor alamiah seperti ciri-ciri fisik, nasab, maupun asal daerah. Ada juga alasan ilmiah antara lain tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan status sosial, atau alasan ilahiah karena memang sudah takdir.
.
Mau berzina juga takut dosa, malu sama Tuhan jika melakukan maksiat. Sementara di luar sana, banyak orang yang secara status belum menikah, tetapi sejatinya sudah tidak perjaka atau perawan karena berzina. Naudzubillah… Nah, dalam kasus seperti ini, berpuasa dapat menjadi solusi. Walapun toh, puasa atau ibadahnya para jomblo pahalanya lebih sedikit dari puasanya orang yang sudah menikah.
.
Yakin ditolak juga menjadi alasan mengapa orang masih menjomblo. Ini adalah tipe-tipe orang minder, pesimistis sekaligus sangat naif. Tetapi tidak bisa disalahkan juga. Bisa jadi karena memang sudah dikalkulasi sedemikian rupa secara matematis, sehingga peluang untuk mendapatkan gadis pujaan semakin menipis. Dari pada tidak sanggup merasakan pahitnya ditolak, lebih baik “aku mundur alon-alon mergo sadar aku sopo”.