Moral Lebih Penting dari Akademik?

Adesti Nabila Larasati (S1 Jurnalistik)

Penulis: Adesti Nabila Larasati (S1 Jurnalistik)

Bengkulutoday.com - Dalam masyarakat modern yang kian hari kian kopetitif, sebuah pencapaian akademik sering kali dijadikan tolak ukur utama dalam menentukan dan menilai keberhasilan seseorang. Nilai tinggi, gelar akademik, dan institusi pendidikan bergengsi dan ternama dianggap sebagai jaminan masa depan yang cemerlang. Namun, tak jarang terjadi dibalik gemerlap prestasi akademik tersebut, ada satu hal yang kerap kali dilupakan, yaitu moral. Padahal hakikatnya moral yang baik adalah fondasi utama dalam membentuk manusia seutuhnya.Β 
Lalu, mana yang lebih penting dari kedua hal ini?Β 


1. Pentingnya Moral
Moral merupakan panduan nilai yang membentuk karakter dari perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, empati, dan integritas menjadi dasar seseorang dalam mengambil keputusan dan bertindak. Tanpa moral yang kuat ilmu dan pengetahuan justru bisa disalahgunakan. Moral berfungsi sebagai kompas yang mengarahkan seseorang untuk tidak hanya cerdas secara intelektual, namun juga bijaksana dan beretika salam menjalani kehidupan social. Peranan penting moral inilah yang akan membentuk integritas, dengan moral yang baik, kita dapat menjadi pedoman dan menciptakan esensi kepercayaan dan keharmonisan social.Β 

2. Peran Akademik
Akademik tetap memiliki peran penting dalam kehidupan. Pendidikan formal membekali individu dengan pengetahuan dan keterampilan yang akan dibutuhkan dalam dunia kerja dan pengambilan keputusan yang rasional. Akademik akan mengembangkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan kreatif. Namun, akademik akan optimal jika dibersamai dengan moral yang baik, karena pendidikan sejatinya tidak hanya untuk mencerdaskan otak tetapi juga harus membentuk watak. Akademik yang berperan sebagai alat meningkatkan kemampuan dan keterampilan ini juga akan menjadi batu loncatan untuk kemampuan karier profesional yang lebih luas untuk mendukung inovasi dan kemajuan ilmu pengetahuan.Β 

3. Moral Vs. Akademik
Ketika sesorang hanya unggul dalam akademik tapi miskin moral, potensi kerusakan akan jauh lebih besar daripada manfaatnya. Pengetahuan tanpa moral yang baik dapat melahirkan sebuah kejahatan yang terorganisir baik. Sebaliknya, moral yang baik meski tidak memiliki latar belakang yang tinggi tetap bisa menjadi anggota masyarakat yang berkontribusi positif. Dalam konteks kehidupan social dan professional, kepercayaan, kejujuran dan etika akan jauh lebih berharga dan penting daripada pencapaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) semata. Kerena tanpa moral yang baik, ilmu dapat disalahgunakan. Moralitas tentunya dapat menjamin ilmu digunakan untuk kebaikan, orang yang bermoral baik dapat lebih sukses tanpa akademik yang tinggi. Karena, sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang memiliki akhlak yang baik.

Moral dan akademik akan menjadi ideal apabila dijalankan dengan beriringan. Namun jika harus memilih, moral menjadi fondasi yang lebih penting. Dunia tidak akan kekurangan orang pintar, tetapi justru dunia ini kekurangan orang yang berani jujur, dan bertindak benar. Pendidikan tanpa penanaman moral hanya akan melahirkan individu yang cerdas secara intelektual namun minim secara hati nurani. Oleh karena itu, pendidikan dan moral harus berjalan bersama dan selaras agar terciptanya manusia yang lebih baik lagi.

Sebagai contoh nyata, banyak kasus korupsi di Indonesia yang melibatkan tokoh-tokoh besar yang tentunya memiliki segudang prestasi, berasal dari institusi pendidikan bergengsi, dan tak jarang tokoh tersebut sangat dihormati baik di lingkungan akademik ataupun lingkungan masyarakat sekalipun. Namun, mereka tidak bisa menghindari dan terjerumus dalam praktik korupsi yang merugikan Negara dan masyarakat. Ini merupakan contoh dan bukti nyata bahwa nilai akademik yang tinggi tidak menjamin moral yang baik. Justru, tanpa moral yang memadai kecerdasan bisa menjadi alat untuk memperkaya diri sendiri dan merusak tatanan social.

Hal ini menjadi penting bahwa, hendaknya pemerintah juga gencar untuk memberikan fasilitas pendidikan moral yang lebih baik, agar kedapannya tidak ada lagi oknum-oknum ternama yang mencerminkan dirinya seperti tidak bermoral dengan melakukan hal-hal yang akan merugikan banyak orang.