Bengkulu Selatan, Bengkulutoday.com - Akibat curah hujan yang tinggi dengan mengakibatkan pembangunan jembatan penghubung dari Desa Palak Bengkaung dengan Desa Sukarami ambruk hingga hari ini Senin (9/12/19) bangkai jembatan belum bisa juga untuk di angkat dari permukaan air.
"Sudah 4 hari ini kami berusaha untuk mengangkat bangkai jembatan tersebut dengan menggunakan alat berat jenis crane,namun belum juga bisa di angkat," ungkap Septi Erwadi, ST., Kabid Bina Marga PUPR Provinsi Bengkulu.
Sambung Erwadi, untuk sementara ini seluruh usaha upaya akan kami lakukan untuk mengangkat bangkai jembatan ini,dari cerita masyarakat setempat itu bukan kesalahan alat yang digunakan untuk mengangkat bangkai tersebut tidak mampu namun ada juga untuk mistik yang menghalangi pengangkatan tersebut.
"Dari cerita masyarakat setempat ada unsur mistik yang menghalangi pengangkatan bangkai jembatan tersebut,untuk itu kami masih mintak petunjuk dari petuah desa setempat dulu," tutur Septi Erwadi.
Sambung Bertus sebagai warga setempat mengatakan bahwa pada zaman dahulu di jembatan tersebut memang merupakan tempat pembantaian pada waktu zaman penjajahan dulu.
"Di lokasi jembatan ini memang tempat pembantai pada zaman penjajahan dulu, waktu itu tepatnya di posisi jembatan tersebut ada salah satu warga kami melihat orang sudah di bantai mati tapi masih hidup," ungkap Bertus
Lanjut Bertus, untuk sementara ini kami akan membantu pihak kontraktor dan PUPR untuk melakukan pengangkatan bangkai jembatan tersebut dengan segala cara agar bangkai jembatan tidak mengganggu posisi jembatan lama.(fong)
