Memulai Usaha di Tengah Pandemi Covid-19

Memulai Usaha di Tengah Pandemi Covid-1

Bengkulutoday.com - Pada kondisi pandemi COVID-19 ini segala sektor terutama sektor perekonomian jadi tak menentu. 

Pembatasan sosial di masa era normal baru membuat orang lebih memilih untuk melakukan segala sesuatu secara terbatas. 

Bekerja dari rumah, belajar dari rumah, atau bahkan memilih membawa produk konsumsi buatan rumah ketika berada di ruang publik membuat sistem perekonomian melambat dan tercatat, triwulan kedua atau rentang waktu April-Juni pertumbuhan ekonomi Bengkulu hanya 0,48 atau berjalan negatif. 

Dari banyaknya program pemulihan ekonomi yang diberikan pemerintah, pelatihan dan program penguatan usaha mikro kecil menengah jadi satu dasar menumbuhkan lagi ekonomi ke arah positif. 

Di Bengkulu, masyarakat mulai dibina baik dari kalangan pemerintah bahkan inisiasi komunitas yang ada. 

Dita, 18 tahun, warga Desa Talang Tinggi Dampingan Cahaya Perempuan WCC dari Kelompok Gempita, mulai menumbuhkembangkan bisnis yang terbilang baru di masa pandemi. 

Memilih membuka bisnis budidaya tanaman keladi membuatnya optimis bisa menghasilkan punri-pundi rupiah. 

Tak hanya untuk dirinya, Dita juga turut memberikan pemahaman dan pelatihan kepada teman-temannya untuk membuka peluang bisnis baru pada kondisi ini. Dan tanaman keladi jadi salah satu moda usaha murah mudah dan banyak diminati kalangan konsumen. 

"Sejak mengikuti webinar yang diadakan oleh Yayasan WCC Cahaya Perempuan, saya jadi semangat untuk memulai usaha baru. Jadi, kan banyak usaha yang bangkrut tapi juga bisa menimbulkan peluang usaha. Nah peluang bisnis tanaman, misalnya keladi yang tumbuh liar di hutan dan kebun yang dapat diambil dengan mudah, diberi pot, supaya cantik," kata Dita, Jumat. 

Dita menyebutkan, usaha barunya ini cukup memberi peluang yang menjanjikan. Mulai dari kalangan intansi, perumahan, juga perkantoran swasta berminat membeli bunganya. 

Lain sisi, bisnis batik besurek Bengkulu seolah tak akan mati meski berbagai teknik pembuatannya mulai banyak berubah. 

Lembaga pelatihan wanita (LPW) Melati yang beralamat di kampung batik, Perumahan Betungan, tetap tumbuh dan beraktivitas bersama seratusan anggotanya. 

Pemberdayaan batik tulis karya LPW Melati sudah dimulai sejak 2018 dan kian eksis di tahun 2019 hingga sempat terhenti saat adanya pembatasan sosial, dan sekarang mulai dibuka lagi.