Melirik Tuna di Laut Bengkulu

Ikan tuna (Idntimes)

Bengkulutoday.com - Ketua Program Studi Ilmu Kelautan, Universitas Bengkulu, Zamdial Ta'aladin mengungkapkan. Laut Bengkulu memiliki potensi ikan tuna mencapai 364 ribu ton per tahun. Dari jumlah tersebut hanya 64 ton saja yang mampu diambil oleh nelayan.

"Ini hasil riset sejumlah dosen dan mahasiswa di Kabupaten Kaur. Ada potensi tuna sekitar 23 ribu ton per tahun hingga 32 ribu ton per tahun. Dari jumlah itu hanya 64 ton mampu diambil oleh nelayan," jelasnya.

"Terdapat beberapa jenis ikan tuna di perairan Bengkulu, tuna sirip kuning, tuna mata besar, tuna albacore dan tuna sirip biru potensi perikanan tuna di Provinsi Bengkulu cukup besar, terutama di perairan Kabupaten Kaur. Dan berdasarkan lintasan migrasi tahunan ikan tuna, di perairan Pulau Enggano juga diperkirakan memiliki potensi ikan tuna yang cukup besar," kata Zamdial di Bengkulu, Kamis (19/9/2019). 

Bersama Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Bengkulu, Zamdial menekankan, Bengkulu harus mulai mengoptimalkan potensi tuna yang tersebar di perairan Bengkulu.

"Hal ini perlu dikembangkan sebagai salah satu komoditi ekspor unggulan sektor kelautan dan perikanan dari Provinsi Bengkulu," jelasnya.

Selama ini kegiatan pemanfaatan dan penangkapan tuna masih bersifat  tradisional dan skala kecil. Hal ini dilihat dari armada penangkapan ikan tuna yang dilakukan dengan perahu motor tempel berukuran kecil, alat tangkap hanya berupa pancing tegak (pancing boya), tidak ada dukungan fasilitas modal, aspek handling dan processing.

Pemerintah perlu mengembangkan perikanan tuna dalam skala industri, sehingga perikanan tuna tersebut dapat memberi nilai tambah yang signifikan baik terhadap nelayan perikanan tuna maupun untuk sumber pendapatan daerah.

Untuk pengembangan perikanan tuna menjadi skala industri tentu perlu dilakukan kajian secara komprehensip, mulai dari hulu hingga hilir, termasuk penyediaan fasilitas fisik pendukung seperti pelabuhan perikanan, suplai BBM, Coldchain system, kebutuhan armada penangkapan, bahkan potensi riil ikan tuna yang ada serta pola musim penangkapannya dalam setahun.

Menurut Zamdial ada dua tahapan yang harus dilakukan pemerintah dalam mengoptimalkan potensi tuna di Bengkulu. Pertama Memanfaatkan potensi yang dikelola secara mandiri.

"Selama ini hasil tangkapan tuna Bengkulu dibawa ke PAdang, Sumatera Barat, nilai lebih ekspornya dapat oleh Provinsi Sumatera Barat, nukan Bengkulu," urainya.

Tahap kedua, memperkuat industri pengolahan seperti tuna loin dan skala industri lainnya tentu saja dapat menyerap tenaga kerja dan penghasilan daerah.

(Rls/Fir)