Masih Laksanakan KBM, Kadis Dikbud Sidak ke MI Ja – Alhaq

Masih Laksanakan KBM, Kadis Dikbud Sidak ke MI Ja – Alhaq

Bengkulutoday.com – Salah satu sekolah selevel SD di Kelurahan Sidomulyo yakni MI Ja – Alhaq tidak mengindahkan imbauan dan surat edaran Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan agar seluruh siswa diliburkan selama 14 hari terkait antisipasi menyebarnya virus corona (covid-19).

Selasa (17/3/20) Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu Rosmayetti sidak ke sekolah tersebut dan bertemu langsung dengan Kepala MI Ja – Alhaq, Safira.

Safira mengatakan bahwa masih dilakukannya kegiatan belajar mengajar (KBM) berdasarkan instruksi dari pihak yayasan karena sekolah tersebut berada di bawah yayasan dan dinaungi Kementerian Agama (Kemenag).

Namun demikian, apa yang disampaikan oleh Kadis Dikbud akan menyampaikannya dulu kepada ketua yayasan. Dimana Rosmayetti minta agar siswa diliburkan sesuai surat edaran walikota.

“Nanti apa yang sudah disampaikan ibu kadis tadi akan saya sampaikan ke ketua yayasan karena kami dibawah yayasan,” ujar Safira.

Ia menjelaskan bahwa berdasarkan surat edaran dari yayasan, tetap melaksanakan KBM seperti biasa. Tapi ini keputusannya tentatif, bisa berubah sesuai dengan keadaan. “Yayasan melihat untuk di Bengkulu masih aman dari corona,” katanya.

Rosmayetti saat diwawancarai mengatakan alasan dari pihak sekolah akan disampaikan pula dengan Wali Kota dan dirinya juga akan melakukan koordinasi ke pihak kemenag.

“Tadi saya sudah sampaikan, menindaklanjuti instruksi dari Wali kota bahwa anak-anak itu belajarnya di rumah selama 14 hari terhitung Senin,” ujar Rosmayetti.

Sementara untuk SD dan SMP di Kota Bengkulu seluruhnya sudah diliburkan. Namun guru punya tanggung jawab untuk memantau kegiatan anak-anak di rumah dan kordinasi dengan orangtua siswa untuk mengoreksi tugas anak-anak. Kami berharap orangtua juga proaktif tidak membiarkan anak-anak berkeliaran di luar rumah,” kata Rosmayetti.

Salah satu murid SDN 19 kelas II, Safari Ramadhan (9) mengisi waktunya membantu orangtua jualan. Setelah pulang pukul 15.00 WIB, baru ia belajar di rumah mengerjakan tugas dari guru.

“Ikut ibu jualan. Belajarnya nanti sore di rumah. Banyak tugas dari guru yang mau dikerjakan om, tapi sebenarnya enak belajar di sekolah banyak teman-teman,” tutur Ramadhan.

Ibu Ramadhan, Yuliani (44) warga Kelurahan Padang Jati mengatakan sengaja mengajak anaknya ikut dengannya jualan karena khawatir kalau ditinggal sendirian di rumah.

“Takut dia main ke luar, sedangkan gurunya mengatakan tidak boleh bermain ke luar. Anak saya pagi-pagi saya suruh mandi, cuci tangan bersih lalu ikut saya jualan. Sore ngerjakan tugas, malam mengaji,” ujar Yuliani.

 

sumber: Media Center Kota Bengkulu