Mahasiswa Minta Unib Turunkan UKT 30 Persen

Aksi protes mahasiswa Unib

Bengkulutoday.com - Puluhan mahasiswa tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Universitas Bengkulu (Unib), Rabu (17/06/2020) pagi menggelar aksi di depan Kampus Unib.

Dalam aksi, tersebut mahasiswa menuntut pihak universitas melakukan penurunan 30 persen Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang harus dibayarakan mahasiswa setiap semesternya.

Dalam aksinya, Koordinator Aksi Fauzan Hanif mengatakan, pihaknya beserta universitas sepakat akan melakukan pertemuan lanjutan terkait tuntutan mahasiswa tersebut. 

“Salah satu tuntutan meminta penurunan UKT, namun yang jelasnya akan kami sampaikan pada rektorat, Jumat (19/6) ini, kita sepakat akan dilakukan pertemuan,” ungkap Fauzan.

Menanggapi hal tersebut, Rektor Unib Ridwan Nurazi, mengatakan pihaknya perlu memiliki kebijakan berkeadilan.

"Bagi mahasiswa yang benar-benar perlu dibantu pihaknya akan melakukan kajian dengan mahasiswa tersebut untuk mengajukan diri, namun untuk pemerataan penurunan hingga 30 persen pihaknya belum dapat memenuhi," kata Ridwan.

“Kita ingin berkeadilan. Bagi orang yang berdampak tentu wajib kita tolong, namun yang orangtuanya PNS, aparat, BUMN kemudian pengusaha yang gajinya tidak dipotong di pandemi ini, tentu tidak bisa kita bantu karena kan berkecukupan. Nah kita bisa berikan kepada mahasiswa yang benar-benar berdampak. Kita harus cek, mereka harus mengusulkan diri, nanti kita cek, kita survei bisa atau tidak kita bantu. Tapi kalau untuk pemerataan tentu tak bisa kita bantu karena itu tidak adil,” ungkapnya.

Sementara itu terkait pernyataan mahasiswa bahwa selama kuliah secara online mahasiswa tidak mendapatkan fasilitas kampus, namun tetap harus membayarkan UKT, Ridwan mengatakan, fasilitas pendidikan tetap diberikan kepada seluruh mahasiswa Unib.

“Katanya karena tidak ke kampus mereka tidak memanfaatkan fasilitas memang betul, tetapi kita ganti fasilitas itu. Dosen masih mengajar itu termasuk fasilitas loh, terus kita juga memberikan kuota internet selama mereka belajar online kemarin, uuntuk ke depan kita perhitungkan. Itu termasuk fasilitas, bukan berarti kita tidak memberikan fasilitas selama ini,” tutupnya.

Pewarta : Bisri Mustofa