Mahasiswa Kristen Tanggapi Tagar 2019 Ganti Presiden

Efpranoto bersama Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Drs Coki Manurung dalam sebua acara
Efpranoto bersama Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Drs Coki Manurung dalam sebua acara

Bengkulutoday.com - Korwil se Sumbagsel Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Efpranoto mengajak masyarakat untuk menggunakan kebebasan berpendapat sebagaimana dilindungi oleh undang-undang sebagai hak dasar warga negara dalam melakukan evaluasi kepemimpinan, karena rakyat adalah pemegang kedaulatan tertinggi. Sistem yang telah disepakati bahwa setiap 5 tahun sekali melakukan pergantian baik legislatif dan eksekutif menjadikan rakyat sebagai pemegang kedaulatan untuk menentukan pilihannya sendiri, baik itu figur lama maupun figur baru.

Menanggapi maraknya aksi 2019 ganti presiden, Efpranoto mengajak masyarakat untuk saling menghormati sebagai wujud warga negara yang baik. Tagar 2019 ganti presiden menurutnya sangat mengganggu kehidupan masyarakat. Pilihan politik yang dulu dirahasiakan, kini menjadi sangat fulgar.  Akibatnya menurut Efpranoto adalah menimbulkan keresahan, ketakutan dan tak jarang timbul intimidasi perseorangan maupun kelompok. Seolah-olah, kelompok yang tidak seirama dianggap sebagai musuh mereka.

"Dengan posisi rakyat sebagai penentu, maka calon yang berlaga dalam kontestasi politik melakukan berbagai pembangunan opini yang positif terhadap dirinya sendiri dan juga opini negatif terhadap lawan politiknya, akibat yang sering ditimbulkan seringkali terjadi kelompok masyarakat yang saling bersitegang dan berhadapan, konflikpun kadang tak dapat dihindarkan," kata Efpranoto dalam rilisnya, Jumat (3/8/2018).

"Pertarungan dalam konteks politik adalah hal yang wajar, yakni antara partai pendukung pemerintahan dengan oposisi, namun harus tetap menjaga etika politik yang baik," kata Efpranoto.

Dengan fenomena itu, Efpranoto mengajak masyarakat untuk saling menjaga kerukunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk elit politik, Efpranoto mengimbau agar mereka mengedepankan etika bukan taktik untuk berkuasa. "Mari kita jadi warga negara yang baik dengan menghormati pemerintahan hari ini sebagai produk demokrasi yang sah. Soal pergantian, semua menunggu proses waktu, mari kita berdoa selalu semoga bangsa ini selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa ditengah perseteruan politik menjelang pemilu 2019 ini," ungkap Efpranoto. [Br]

 

NID Old
5419