Lestarinya Laut, Sejahteranya Rakyat (Sekilas Pandangan di Hari Laut Nasional 2 Juli 2020)

Moh Fatichuddin

Oleh: Moh Fatichuddin

Rasanya belumlah terlambat mengucapkan selamat hari laut nasional 2 Juli 2020 kapada masyarakat yang laut sudah menjadi “teman hidup”nya. Laut bagi Provinsi Bengkulu merupakan bagian yang tak mungkin terpisahkan, secara geografis Bengkulu memiliki luas laut mencapai angka sekitar 206.127,6 km2 (dikelola Provinsi Bengkulu), dengan panjang garis pantai mencapai 525 km berada di 6 kabupaten dan 1 kota. 

Laut bagi masyarakat Bengkulu sangatlah penting, BPS Provinsi Bengkulu dari Survei Pertanian Antar Sensus (SUTAS) 2018 mencatat ada 2.393 rumah tangga melakukan usaha penangkapan ikan di laut. Pantai yang menyusuri sisi barat yang berbatasan langsung dengan samudera telah menjadi destinasi wisata utama bagi warga Bengkulu. Ditambah disekitarnya bermunculan kegiatan ekonomi lainnya.

Sangatlah jelas terlihat bahwa laut menjadi potensi yang strategis bagi Provinsi Bengkulu. Secara ekonomi ada beberapa sektor ekonomi yang berinteraksi langsung dengan laut seperti penangkapan ikan, budidaya biota laut, transportasi dan wisata bahari. Sektor yang tidak langsung berinteraksi tapi mendapat dampak dari laut adalah sektor akomodasi, perdagangan dan sektor jasa. 

Keuntungan letak geografis Bengkulu terhadap laut dan luasnya laut ini sangat menguntungkan, sehingga sangatlah wajar pemerintah daerah bertekad menjadikan Bengkulu sebagai provinsi maritim. Provinsi Maritim adalah provinsi yang berada dalam kawasan/teritorial laut yang sangat luas. Memiliki banyak pulau, dimana dalam lautnya banyak sumber kekayaan alam dan masyarakatnya bekerja di wilayah itu. Provinsi Bengkulu memiliki pulau kecil seperti Pulau Enggano serta Pulau Tikus dan Pulau Mega yang tidak berpenghuni.

Laut merupakan sumber bahan makanan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Tingginya kandungan gizi dalam produk laut seperti ikan, lobster, tripang dan rumput laut menjadikan sumber makanan favorit dan disarankan oleh para ahli gizi. Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan peningkatan angka konsumsi ikan nasional dari 56,39 kg/kapita/tahun ditahun 2020 menjadi 62,50 kg/kapita/tahun ditahun 2024. Hal ini berarti, pada periode tersebut KKP merencanakan peningkatan Angka Konsumsi Ikan sebesar 6,11 kg/kapita/tahun. Artinya ada peningkatan demand yang dapat menjadi peluang bagi pelaku usaha perikanan laut di Bengkulu.

Pandemi Covid-19 telah memaksa masyarakat untuk berjuang melawan virus korona dengan diam di rumah. Sejak bulan Maret diharuskan untuk tetap tinggal di rumah, keluar rumah hanya untuk kepentingan penting. Hingga di Bulan Juni kemarin mulai adanya era New Normal, era dengan tetap adanya aktivitas namun tetap melaksanakan protokol kesehatan guna terhindar dari korona. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap sisi spiritual masyarakat, sehingga sangat memerlukan “penetral” untuk menyeimbangkannya. Salah satu yang mungkin adalah wisata, laut Bengkulu dengan berbagai keindahannya sangat berpotensi menjadi obat penghibur, sebuah peluang bagi masyarakat dunia wisata bahari.

Dari sisi regulasi, pemerintah Provinsi Bengkulu dalam kondisi Covid-19 membuat kebijakan menggratiskan biaya administrasi pengurusan perijinan bagi nelayan selama tiga bulan kedepan. Sebagai stimulus bagi nelayan untuk bangkit di tengah-tengah pandemic covid-19, dan nantinya sangat mungkin berperan dalam perbaikan kondisi ekonomi Bengkulu.

Tantangan
Namun demikian laut Bengkulu juga menghadapi beberapa tantangan yang sangat membutuhkan perhatian pemerintah daerah dan masyarakat. Peranan sektor perikanan dalam perekonomian Bengkulu selama lima tahun terakhir terus mengalami penuruan. Tahun 2019 berada di angka 6,64 persen sedang di 2015 mencapai angka 6,96. Meski penurunan ini terlihat relative kecil tapi harus menjadi perhatian agar tidak terjadi berkepanjangan. Terlebih lagi saat era covid-19 sekarang ini, semua sisi kehidupan mengalami kerusakan akibat Covid-19.

Tantangan lain yang dihadapi oleh laut Bengkulu adalah masih rendahnya kesejahteraan nelayan. Nilai Tukar Nelayan (NTN) bulan Juni 2020 tercatat 92,85 persen, lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan mei. Angka tersebut mengindikasikan bahwa nelayan harus membayar lebih besar untuk usaha dan memenuhi kebutuhan hidup. Kondisi yang memprihatinkan, di tengah-tengah potensi laut yang sangat besar tersebut, namun nelayan yang ada di dalamnya mengalami penekanan kesejahteraan.

Sisi lain yang mungkin menjadi masalah laut adalah semakin rusaknya lingkungan laut dan sekitar. Kerusakan yang diakibatkan oleh ulah manusia, masyarakat membuat sampah rumah tangganya sembarangan yang akhirnya bermuara di laut. Pengunjung wisata yang tidak mengindahkan kelestarian laut dengan membuang sampah tidak pada tempatnya. Nelayan melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan peralatan atau cara yang busa merusak lingkungan. Petasan/bom, portas dan cangkrang adalah beberpa cara ataupun alat yang menjadi penyebab rusaknya lingkungan laut.

Daerah lain tetangga Bengkulu ataupun provinsi lainnya karena memiliki laut yang relative luas juga, sehingga dapat menjadi kompetitor dalam pemanfaatan laut. Konsumen tentunya akan memilih produsen yang notabene memberikan harga lebih rendah namun kualitas baik. Kendala lain yang mungkin dihadapi adalah penerapan regulasi yang belum disiplin ataupun belum tepat sasaran dan waktu. Tidak konsistennya pemerintah dalam implementasi regulasi akan sangat berpengaruh terhadap kedisiplinan nelayan dan berakibat pada keberlanjutan laut.

Menyikapi kondisi tersebut maka pemerintah daerah harus bersinergi dengan masyarakat, khususnya nelayan dan pelaku wisata bahari atau pengambil manfaat laut. Kelesetarian dari laut menjadi hal utama untuk keberlanjutan dari fungsi dan manfaat laut untuk jangka Panjang. Regulasi sebagai stimulus ataupun sebagai alat evaluasi sangat diperlukan, sehingga masyakat pengambil manfaat memiliki panduan. Konsistennya terhadap penerapan regulasi dan panduan akan menghasilkan kelestraian laut, dengan lestarinya laut maka akan sejahteranya rakyat.

SELAMAT HARI KELAUTAN NASIONAL 2 JULI 2020…SEMOGA COVID-19 SEGERA BERLALU…

*Penulis adalah Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Provinsi Bengkulu