Rejang Lebong, Bengkulutoday.com - Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan fokus pada pembentukan karakter siswa dan pelestarian budaya daerah.
Kepala Dikbud Rejang Lebong, Drs Noprianto MM melalui Sekretaris Dikbud Rejang Lebong Hanapi SPd MM, mengungkapkan bahwa penanaman nilai-nilai agama dan penguatan identitas budaya menjadi prioritas sesuai dengan visi misi Bupati.
"Kalau pendidikan ini sesuai dengan visi misi pak bupati kita tanamkan nilai-nilai agama, ini harus kita perkuat kan lagi," ujar Hanapi pada Kamis (24/4/2025).
Sebagai langkah konkret, Dikbud Rejang Lebong telah menginstruksikan seluruh sekolah, baik negeri maupun swasta, untuk memulai kegiatan belajar mengajar dengan aktivitas yang menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan.
"Kami sudah menyarankan ke sekolah-sekolah ini harus adanya sebelum belajar itu diadakan menyanyikan indonesia raya, mengaji bersama, apakah solat duha, ditanamkan itu. Bukan sekolah swasta saja, tapi sekolah negeri kami tekankan juga, dilaksanakan itu, sesuai dengan visi misi pak bupati," jelas Hanapi.
Selain itu, sekolah-sekolah juga didorong untuk mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat menumbuhkan kemampuan siswa dalam menghafal Al-Quran.
Pemanfaatan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) diharapkan dapat mendukung program-program ini.
"Dan juga setiap sekolah melaksanakan apa kira-kira mencerminkan anak-anak ini hapal alquran, itu silakan ekstrakurikuler, nah laksanakan itu. Dananya kan, dana BOS ada," kata Hanapi.
Upaya pelestarian budaya lokal Rejang Lebong juga menjadi perhatian serius. Saat ini, pemerintah daerah tengah dalam proses pembuatan buku tentang sejarah serta bahasa Rejang dan bahasa Lembak.
Buku bahasa Rejang bahkan telah selesai dan sedang dalam tahap persiapan penggandaan setelah melalui proses penelitian oleh tim ahli. Sementara itu, buku bahasa Lembak masih dalam tahap penyelesaian.
"Apalagi kita sekarang lagi menciptakan buku Rejang, atau sejarah Rejang. Bahasa Rejang dan bahasa Lembak. Sekarang buku bahasa Rejang sudah selesai tinggal kita penggandaannya lagi. Kalau untuk buku bahasa Lembak lagi proses. Jadi Lembak juga nanti kita lestarikan," ungkap Hanapi.
Rencananya, buku bahasa Rejang akan segera dilaporkan kepada Bupati sebelum didistribusikan ke sekolah-sekolah tingkat SD dan SMP. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kecintaan siswa terhadap sejarah dan bahasa daerah mereka.
"Buku bahasa Rejang sudah cetak kemarin, tapi mau kita teliti lagi, tim nya dua tim kemarin. Kita sudah cetaknya, tapi belum kita cetak besar itu belum. Kita akan lapor dulu kepada pak bupati. Kita akan tempatkan di sekolah-sekolah, SD dan SMP nantinya, supaya anak-anak tahu sejarahnya," pungkas Hanapi. (hendra)