Lagi, Puluhan Ribu Orang Jadi Korban Narkoba

Humas Polda Bengkulu
Humas Polda Bengkulu

Bengkulutoday.com - Peredaran narkoba sekarang ini benar-benar mencemaskan. Ulah para bandar narkoba tidak hanya getol menyebarluaskan peredaran narkoba di berbagai kalangan bahkan yang lebih mengerikan.

Para pengedar dan pengguna narkoba baik jenis sabu dan ganja banyak menyasar terutama anak muda usia produktif yakni dari 16 tahun hingga 30 tahun.  Hal tersebut labgsung dikatakan Direktur Direktorat Reserse Narkoba (Dit Resnarkoba) Polda Bengkulu, Kombes Pol Imam Sachroni SH SIk.

“Selama ini sebetulnya sudah ada puluhan ribu -bahkan mungkin jutaan korban narkoba- telah berjatuhan; sebagian mungkin masuk pusat rehabilitasi, tetapi tak jarang di antaranya kemudian ditemukan tewas akibat over dosis dan yang inilah kita takutkan mengancam anak muda sebagai penerus bangsa,” ucapnya, Mingu (3/3/2019).

Siapa yang menjadi korban narkoba pun tidak lagi pandang bulu. Mulai dari eksekutif muda, anak muda yang suka keluar malam, ibu-ibu sosialita, dan bahkan anak-anak pun semua rentan menjadi sasaran peredaran narkoba. “Berdasarkan data yang terbaru menyatakan, dari sekian banyak pecandu dan pengedar narkoba di Indonesia, ternyata sekitar 24 persen adalah para pelajar yang keblinger dan lepas kendali hingga menjadi pecandu.

Hal ini sebetulnya tidak terlalu mengejutkan, sebab di kalangan pelajar memang peredaran narkoba sudah meluas tak terbendung, bahkan ada dua tersangka yang pernah kita tangkap menjadi pengedar berusia 17 tahun,” bebernya.

Ia menjelaskan, para anak muda ini bisa terjerumus dalam narkotika yakni akibat keliru memilih teman di sekolah mau pun teman bermain, tidak jarang siswa–yang awalnya lugu–pelan-pelan masuk dalam perangkap perilaku dan menjadi konsumen narkoba karena tidak bisa menolak pengaruh buruk dari teman-temannya sehari-hari. “Bisa juga pengaruh dari bonus atau imbalan dari hasil mengedarkan barang haram tersebut, karena jika berhasil mengedarkan sabu atau ganja, para kurir ini bisa mendapatkan uang sebesar Rp 500 hingga jutaan rupiah dalam satu paketnya,” jelasnya.

Selain itu, ia mengatakan, untuk di Provinsi Bengkulu sendiri, peredaran narkoba sudah sangat memperhatinkan, karena yang terakhir berhasil diungkap pihaknya dan BNNP Bengkulu yakni sebanyak 1,2 kilogram sabu dan 500 gram sabu yang berhasil diungkap BNNP Bengkulu. “Jika sabu tersebut sampai beredar di Bengkulu, setidaknya ada puluhan ribu jiwa masyarakat Bengkulu yang menjadi korbannya dan dalam kasus ini pun yang membawa atau sebagai pengedar merupakan usia muda yakni 22 tahun sampai 27 tahun,” tuturnya.

Dalam kesempatan ini, Imam Sachroni meminta kepada seluruh warga Bengkulu dan para orang tua untuk ikut serta memberantas peredaran narkoba yang terjadi dilingkungan sekitar maupun didalam keluarganya sendiri karena dengan hal seperti itulah peredaran narkotika di Bengkulu bisa dihilangkan. “Semua harus bahu-membahu memberantas peredaran narkotika ini, karena jika hanya mengandalkan kita (Polisi) dan BNNP Bengkulu tidak bisa teratasi, namun jika dibantu semua pihak, saya yakin generasi muda yang ada di Bengkulu bisa terjauhkan dari zat yang mematikan tersebut,” tutupnya. [**]

NID Old
8744