Kurma Tropis Dibudidayakan di Desa Fajar Baru

Jenis kurma tropis (Foto: Tokopedia)

Bengkulu Utara, Bengkulutoday.com - Siapa tidak kenal dengan namanya buah kurma. Buah ini, biasanya menjadi hidangan di Bulan Ramadan dan Idul Fitri. Rasanya yang kas identik dengan nuansa Arab, menjadi buah kurma digemari kalangan Muslim di Indonesia.

Buah kurma identik juga dengan buah dari padang pasir. Bahkan buah ini disebutkan dalam kitab suci Al-Quran dan menjadi buah terbaik di sepanjang sejarah. Karena khasiatnya itulah sebagian orang berusaha membudidayakannya di luar jazirah Arab, tepatnya di daerah tropis. Dan negara pertama yang sukses melakukannya adalah Thailand.

Negara Gajah Putih telah berhasil membangun perkebunan kurma dan dapat dinikmati secara komersil dalam kemasan wisata agrobisnis. Kesuksesan tersebut kemudian memunculkan istilah kurma tropis yang merujuk pada jenis kurma yang ditanam dan berbuah di lokasi tersebut. Jenis kurma ini terbagi menjadi 2 dan dapat dikembangkan di Indonesia. Penasaran?

Mulai dibudidayakan di Desa Fajar Baru

Adalah Gus Nur, sebutan akrab dari pemuda desa Fajar Baru Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara, yang juga seorang ahli pengobatan. Gus Nur mulai merintis budidaya kurma tropis di desa tersebut. Saat ini, Gus Nur menanam sekitar 200 batang pohon kurma. Batang pohon kurma itu ditanam di lahan seluas 2 hektar. Diantaranya, bahkan kini sudah ada yang berbuah. Namun meski sudah ada yang berbuah, dia belum menjualnya karena masih menunggu pohon kurma yang lainnya berbuah.

"Belum kita jual, karena masih menunggu pohon kurma yang lainnya berbuah," kata Gus Nur saat diwawancarai media.

Tak hanya menunggu masa panen, Gus Nur juga menjual pohon kurma seharga Rp 1-2 juta. Harga segitu bagi pohon kurma yang berumur 1 tahun.

Adapun jenis pohon kurma yang ditanam diantaranya adalah jenis KL-1. Pohon kurma ini terinspirasi dan didapatkan dari Thailand. 

Nama "KL-1" sebenarnya adalah singkatan dari Kolak One. Kurma tropis ini memiliki ukuran pohon setinggi kurang lebih 10 meter. Postur setinggi itu membuatnya mampu menghasilkan tandan sebanyak 5 sampai 10 tandan. Dan setiap tandan dapat memiliki berat mencapai 10 kilogram.

gus nur
Gus Nur (Foto: Ameng)