Kualitas Jelek, Proyek Pengaspalan Jalan di Bengkulu Selatan Diprotes Warga

Pekerjaan proyek pengaspalan jalan (hotmix) dan Peningkatan badan jalan di Jalan Kemas Jamaludin Kecamatan Pasar Manna Kabupaten Bengkulu Selatan
Pekerjaan proyek pengaspalan jalan (hotmix) dan Peningkatan badan jalan di Jalan Kemas Jamaludin Kecamatan Pasar Manna Kabupaten Bengkulu Selatan

Bengkulu Selatan, Bengkulutoday.com - Pekerjaan proyek pengaspalan jalan (hotmix) dan Peningkatan badan jalan di Jalan Kemas Jamaludin Kecamatan Pasar Manna Kabupaten Bengkulu Selatan jadi pembicaraan masyarakat sekitar. Banyak masyarakat yang menyesalkan pekerjaanya yang terkesan asal-asalan, sehingga menuai protes dari warga.

Pengaspalan jalan (hotmix) dengan panjang lebih kurang sekitar 1 kilo meter yang baru selesai dikerjakan pada hari ini Jum'at (25/11/16) itu, kondisinya sudah ada tampalan, bergelombang dan kasar. Diduga tipisnya aspal membuat kerikil menonjol kepermukaan jalan.

Diketahui, Proyek tersebut bersumber dari dana APBD Perubahan Kabupaten Bengkulu Selatan, yang dikerjakan CV. Kendalai Gading dengan nilai kontrak sebesar Rp. 1.158.404.000,-.

Salah seorang warga saat ditemui di lokasi proyek mengaku, sangat kecewa melihat realisasi pekerjaan proyek jalan tersebut.

“Pekerjaan proyek sangat tidak wajar sehingga mengecewakan masyarakat. Sebab terkesan dikerjakan asal jadi, dari bahan aspal pun sudah terlihat bening sampai ada aspal hotmix dikupas diangkat lagi,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya dengan nada kesal, kemarin.

Menurut dia, buruknya kualitas pekerjaan proyek tersebut disebabkan karena material aspal hotmix yang digunakan tidak berkualitas bagus (belum betul-betul masak) dan juga disebabkan karena penimbunan base jalan tidak benar-benar padat, sehingga aspal hotmix mudah hancur saat dilintasi kendaraan.

Hal itu terbukti karena di atas badan jalan yang baru di aspal hotmix tersebut terlihat jelas ada dua titik yang sudah ditampal sulam. Selain itu beberapa titik juga terlihat bergelombang saat dilintasi kendaraan.

Masyarakat berharap pihak kontraktor segera memperbaiki kembali bagian badan jalan yang belum sempurna sehingga badan jalan itu bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat jangan justru keburu hancur belum juga selesai sudah amburadul, kenapa bisa begini dan siapa yang disalahkan? rekanan apa pengawas apa perencanaannya kurang matang.

Sementara itu dikatakan Zastra, pelaksana yang mengerjakan proyek pengaspalan jalan hotmix tersebut mengaku pekerjaan tersebut sudah sesuai dengan petunjuk Direksi.

"Kalau masalah adanya dua titik yang kita lakukan tampal sulam, hal itu disebabkan karena setelah jalan kita lakukan pengaspalan hotmik ada dua titik yang dipermukaan jalan terus mengeluarkan air. Sehingga kami bongkar kembali dan sudah dilakukan penampalan ulang,” pungkas Zastra. (fong)

NID Old
1158