KLHK Adakan Bimtek Pengendalian Karhutla

Para peserta Bimtek KLHK

Bogor, Bengkulutoday.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan mengadakan bimbingan teknis pengendalian kebakaran hutan dan lahan bagi masyarakat, Rabu (11/12/2019) di Hotel Forest Resort Bogor. Bimbingan teknis ini diikuti 120 relawan Kader Militan Jokowi (Kamijo) dari 20 Provinsi di Indonesia.

Deny selaku pemateri dari KLHK, dalam paparannya mengatakan, upaya pencegahan adalah bagaimana cara mengendalikan unsur atau potensi kebakaran yang disebabkan oleh prilaku manusia dan iklim.

"Sejak 2015, kebakaran hutan menyebabkan kerugian hingga Rp 200 triliun. Setiap tahun, pemerintah berupaya sosialisasi kepada masyarakat dan mengikutsertakan mereka untuk pencegahan agar tidak terjadi lagi," kata Deny.

Dalam arahan yang disampaikan presiden melalui Kemen LHK, satu cara efektif melakukan pencegahan kebakaran yakni dengan membentuk satgas pencegahan dan patroli terpadu Kevakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

"Manggala Agni, TNI, Polri, Pemerintah Daerah, MPA/masyarakat yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 atau 6 orang, dilibatkan dalam pembentukan Tim anti kebakaran," ujar Deny.

Lanjutnya, patroli terpadu ini adalah monitoring, sosialisasi, mencari informasi dan pemetaan masalah, melakukan groundcheck, serta pemadaman dini.

"Mangga Lagni adalah brigade pengendalian kebakaran hutan. Ada 34 orovinsi memiliki daerah oprasional Manggal Agni. Tugas dan fungsi Manggal Agni adalah pencegahan, pemadaman, penanganan," katanya.

Patroli terpadu adalah cara efektif, sebagai bukti bahwa pemerintah juga turun dalam pencegahan kebakaran.

Di lain sisi, Agus mewakili Kamijo turut serta sebagai satuan tugas pencegahan kebakaran di Indonesia. Menurutnya, prinsip Dalkarhutla yakni melalui segitiga api membara yang diindikasi oleh oksigen+panas+bahan bakar. 

"Pemicu kebakaran ditengarai 99 persen oleh manusia, ditambah segitiga api membara tadi. Untuk itu, manusia harus berperan sentral untuk mencegah terjadinya kebakaran. Indikasi tersebut saat ini banyak terjadi ketika manusia membuka hutan dan membalaknya, lalu membersihkan lahan dengan membakar. Tentu tersebut jadi aspek utama terjadinya kebakaran. Untuk itu kita buat satgas ops pencegah kebakaran di daerah-daerah agar selanjutnya mensosialisasikan kepada masyarakat agar jangan membakar secara sembarangan," pungkas Agus. (Bisri)