Jubir Kemendag : Upaya Pemerintah Ekspor Ditengah Pandemi Butuh Dukungan Swasta

Juru Bicara Kementerian Perdangan Fithra Faisal Hastiadi

Jakarta - Juru Bicara Kementerian Perdangan, Fithra Faisal Hastiadi, mengatakan pemerintah dan sektor swasta diharapkan mampu meningkatkan kolaborasi dan sinergitas sehingga dapat berdampak positif bagi perluasan pemasaran produk-produk UMKM ditengah pandemic Covid-19.

Pemerintah kata Fithra mengeluarkan berbagai kebijakan ditengah pandemi Covid-19 mulai dari intervensi kesehatan dan juga intervensi fiskal. Untuk intervensi pada bidang kesehatan diantaranya PPKM, vaksinasi Covid-19. Sedangkan intervensi dibidang fiskal adalah pemberian intensif bagi pelaku usaha, relaksasi pajak dan lain sebagainya.

“Banyak pertanyaan saat ini bagaimana fokus pemerintah apakah kesehatan dulu atau ekonomi dulu. Menurut hemat saya bahwa antara kesehatan dan ekonomi itu adalah hal yang tidak bisa dipisahkan, variabel ini ini tidak berdiri sendiri meskipun secara sederhana orangnya sehat terlebih dahulu baru ekonomi,” ujar Fithra dalam acara Ngobrol Cerdas (Ngobras) secara virtual dengan tema ‘Dukung Upaya Pemerintah Tingkatkan Ekspor Ditengah Pandemi Covid-19’ yang digagas Indonesia Care Forum (ICF) dan Sinar Media Indonesia, Senin, 22 Februari 2021.

Fithra optimis bahwa perekonomian Indonesia pada 2021 akan naik sekitar 6 persen dengan asumsi bahwa banyak UMKM dan pelaku usaha secara bersama-sama berkolaborasi menciptakan peluang dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Di acara yang sama Saiful alias Bedjo, pelaku usaha dan bisnis asal Yogyakarta mengatakan dalam mendukung pemulihan perekonomian Indonesia ditengah pandemi Covid-19, selain harus mampu menciptakan pasar di dalam negeri juga harus mampu membuka serta menciptakan pasar di luar negeri. 

“Kita tau saat ini hampir seluruh belahan dunia terdampak Pandemi Covid-19.termasuk indonesia hampir satu tahun kita semua merasakan dampak dampak pandemi Covid-19. Dampak serius saat ini adalah krisis kesehatan dan ekonomi. Langkah demi langkah dengan berbagai kebijakan telah di lakukan oleh pemerintah republik indonesia yang kita cintai ini. Dan kebijakan tersebut sepatutnya harus kita dukung dan juga kita laksanakan,” kata Saiful.

Kesimpulannya kata Saiful bahwa potensi  UMKM dan UKM memiliki peran penting  untuk menciptakan pasar di internasional . Untuk pemulihan dan percepatan ekonomi  di masa pandemi covid-19 dengan ekspor merupakan strategi yg multi fungsi.

“Dan ini terbukti contoh hasil pertanian dan perkebunan yaitu kelapa parut, bisa kita bayangkan saat ini ada kurang lebih 7 negara yang membutuhkan seperti India,Vietnam, Malaysia ,China, Rusia Irak, Slandia Baru dengan jumlah kapasitas ekspor tahun 2020 mencapai 70,923 ton atau senilai 2,8 triliyun,” tambah Saiful.

Oleh karena itu sebagai pelaku usaha mendukung sepenuhnya upaya ekspor dan segala regulasinya dalam rangka pemulihan ekonomi ditengah pandemic Covid-19. 

“Negara yang maju adalah negara yang mampu menciptakan pasar yang diciptakan oleh pelaku usaha dengan dukungan penuh pemerintah,” demikian Saiful.