Jokowi Buktikan Realisasi Pembangunan di Tanah Papua

ilustrasi.net

Oleh : Rebecca Marian )* 

Getolnya pembangunan infrastruktur di Papua adalah sebagai wujud nyata perhatian Pemerintahan pada kepemimpinan Jokowi.  Apalagi disana bakal dibangun 10 akses udara seperti Bandara hingga wilayah pelosok Pegunungan Arfak.

Janji Jokowi guna membangun negeri, khususnya di wilayah Poros Timur sedikit demi sedikit telah terealisasikan. Bukan hanya pembukaan jalan trans Papua, megahnya jembatan Youtefa sebagai ikon Papua yang baru juga telah berdiri kokoh. Darisini, dijelaskan sektor pariwisata juga diperkirakan akan ikut meningkat. Karena kini Papua memiliki destinasi wisata baru berupa jembatan Ikonik Youtefa. Terlebih rencana percepatan pembangunan ini juga dinilai belum berakhir, kabarnya kini mulai menyentuh wilayah pelosok di Pegunungan Arfak.

Disebutkan bahwa pemerintah akan membangun sejumlah Bandar Udara di Papua. Masing-masing terdiri dari 6 Bandara di Provinsi Papua yakni, Bandara Kepi, Bandara Ewer, Bandara Ilaga, Bandara Nabire Baru, Bandara Oksibil, dan Bandara Mopah. Sementara 4 Bandara kemudian berada di Provinsi Papua Barat. Antara lain; Bandara Waisai Raja Ampat, Bandara Rendani Manokwari, Bandara Wasior Baru, serta Bandara Baru Siboru Fak-fak.

Selain perkembangan di akses udara, menyusul beberapa sektor pengembangan di sektor perhubungan laut. Menurut sejumlah laporan akan ada proyek pembangunan sejumlah pelabuhan. Diantaranya ialah; Pelabuhan Nabire, Pelabuhan Depapre, Pelabuhan Pomako,Pelabuhan Serui dan juga Pelabuhan Moor. Untuk Provinsi Papua Barat akan dibangun Pelabuhan Kaimana. 
Hal ini diungkapkan oleh Menhub Budi Karya Sumadi sebagai  tujuan untuk memperkuat konektivitas nasional khususnya di desa, daerah pinggiran dan juga seluruh pelosok. Tak hanya itu, pembangunan di Papua ini diharap akan mampu meningkatkan efisiensi logistik, yakni transaksi barang dan jasa beserta mendorong keberhasilan produk nasional yang mempunyai daya saing.

Sementara itu, di sektor perhubungan darat akan dilakukan pula mega proyek dengan rincian, pembangunan Fasilitas Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Skouw Kabupaten Jayapura berkenaan atas penyediaan bus dan juga bus air, pembangunan terminal Bus Entrop di kota Jayapura, tak lupa dermaga bus air di wilayah Danau Sentani. Yang nantinya akan digunakan sebagai akses PON di Bumi Cendrawasih di tahun 2020. Selanjutnya, rencana pembangunan ini pun akan dilakukan menuju kawasan Pegunungan Arfak. Termasuk Jalan Trans di Provinsi Papua Barat sepanjang 1.071 km telah tersambung dan akan terus ditingkatkan kondisinya. 

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah menunjuk Wempi Wetipo sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), guna mengawal seluruh pembangunan infrastruktur khususnya di wilayah timur Indonesia, Papua. Basuki Hadimuljono selaku Menteri PUPR menyatakan, dengan adanya wakil menteri diharap pembangunan infrastruktur kedepannya bisa lebih baik lagi. Sebab, yang biasanya bekerja sendiri, maka dalam lima tahun ke depan pihaknya akan mendapatkan bantuan.

Penyelesaian proyek jalan trans Papua Barat sebagai bagian dari Jalan Trans Papua ialah perwujudan dari visi Presiden Joko Widodo guna membangun Indonesia dari pinggiran serta memeratakan hasil-hasil pembangunan. Sejak tahun 2018 lalu, jalan trans yang memiliki panjang 1.071 kilometer telah tersambung dan akan diteruskan peningkatan kondisinya. Yakni, jalan beraspalnya telah mencapai hingga 743 kilometer. Sementara sisanya, masih berupa agregat atau perkerasan tanah.

Sebagai informasi, Jalan Trans Papua Barat ini terbagi menjadi dua segmen atau ruas. Yang pertama ialah segmen I Sorong-Maybrat-Manokwari yang memiliki panjang hingga 595 km, serta mampu menghubungkan dua pusat ekonomi di Papua Barat yakni Kota Sorong dengan Manokwari yang kini bisa ditempuh hanya dalam kurun waktu 14 jam saja.
Sementara segmen II ialah yang menghubungkan Manokwari-Mameh-Wasior-Batas Provinsi Papua. Dari total panjang 476 km, kondisi beraspal telah mencapai 192 km, perkerasan tanah sekitar 283 km, namun masih diperlukan adanya pembangunan 3 buah jembatan dengan panjang total 210 meter.

Dilihat dari laporan diatas secara pribadi merupakan kabar yang begitu menggembirakan. Selain merealisasikan janji, Presiden Jokowi juga mampu menyingkirkan tudingan miring terhadap dirinya. Yaitu, berkenaan dengan kesenjangan kesejahteraan insfrastruktur di Papua. Kini, warga bumi Cendrawasih bisa tenang sebab percepatan pembangunan yang digadang-gadang akan meningkatkan kesejahteraan mereka telah di wujudkan. Serta mereka tak perlu khawatir lagi bukan? Presiden Jokowi juga membuktikan perhatian dan seluruh tenaganya guna membangun Indonesia khsususnya dari wilayah Papua.

)* Penulis adalah mahasiswi Papua tinggal di Jakarta