Bengkulutoday.com - Rektor Universitas Bengkulu (UNIB) Dr Ridwan Nurazi mengaku jika harus memilih apakah memilih di Bank Bengkulu atau UNIB, maka dia lebih memilih UNIB. Hal itu disampaikan saat fit and proper tes di OJK beberapa waktu lalu, sebelum dia ditetapkan sebagai Komisaris Utama Bank Bengkulu.
"Saya pilih UNIB karena basic saya adalah pengajar, kalaupun saya di Bank Bengkulu lebih karena kelimuan saya dari ekonomi," kata Ridwan Nurazi, Senin (1/4/2019).
Untuk diketahui, Rektor UNIB Ridwan Nurazi dilantik sebagai Komisaris Utama Bank Bengkulu. Pelantikan dilangsungkan di Gedung Pusat Bank Bengkulu, Senin 1 April 2019.
Pelantikan Ridwan Nurazi sempat mengejutkan publik. Selain Ridwan adalah Rektor UNIB aktif, hal itu dinilai sebagai bentuk krisis figur. Sebab, di Bengkulu masih memiliki sumber daya manusia lain yang tidak kalah kompeten, ketimbang harus terjadi rangkap jabatan.
Ketua LSM Genta Keadilan Zurnawan Hadidi mengkritik langkah pemegang saham yang merestui Rektor UNIB sebagai Komisaris Utama Bank Bengkulu. Menurut Zurnawan, hal itu sebagai pertanda buruk bagi manajemen Bank Bengkulu kedepan.
"Bagaimana mau kerja fokus dan total jika rangkap jabatan, Bank Bengkulu ini aset daerah, butuh pengurus yang bisa fokus, bukan yang rangkap jabatan," kata Zurnawan, Selasa (2/4/2019).
Lanjutnya, tindakan rangkap jabatan itu merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang No 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Tindakan rangkap jabatan melanggar pasal 17 huruf a di undang-undang tersebut, pada poin itu mengatur bahwa pelaksana dilarang merangkap sebagai komisaris atau pengurus organisasi usaha bagi pelaksana yang berasal dari lingkungan instansi pemerintah, badan usaha milik negara (BUMN) serta badan usaha milik daerah (BUMD). [Uda/Brm]
