Jenazah Warga Digotong Pakai Motor, Bupati Mukomuko Minta Maaf

Bupati Mukomuko Sapuan

Mukomuko, Bengkulutoday.com - Bupati Mukomuko Sapuan menyampaikan permintaan maafnya pasca kejadian seorang warga menggotong jenazah almarhumah Ompilawati, warga Desa Pelokan Kecamatan XIV Koto Kabupaten Mukomuko dengan menggunakan sepeda motor.

"Saya ikut berdukacita. Saya atas nama pemerintah daerah  juga mohon maaf sebesar-besarnya kepada keluarga besar almarhumah, dan saya sebagai pemerintah daerah segera akan evaluasi kinerja Direktur RSUD dan jajarannya, insyaallah saya berjanji kedepan tidak terulang lagi insiden memilukan ini, saya belum sempat hadir, karena saya malam ini mendadak ke Jakarta, mohon maaf," kata Sapuan, Selasa (3/8/2021), dilansir dari Trendfokus.com.

Sebelumnya, viral diberitakan jenazah almarhumah ibu Ompilawati yang meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah Mukomuko, lantaran tak mendapatkan pelayanan ambulance untuk dibawa pulang. Akhirnya jenazah pulang digotong oleh keluarga menggunakan kendaraan roda dua.

Adapun alasan pihak rumah sakit tidak memberikan pelayanan ambulance karena keluarga almarhumah menolak diterapkan SOP atau protokol Covid-19. Sedangkan berdasarkan rapit tes antigen, diketahui almarhumah suspek Covid-19. Sementara pihak keluarga tidak yakin almarhumah positif Covid-19 hanya berdasarkan rapit tes antigen. 

"Tentu petugas kami tidak berani membawa jenazah yang terindikasi covid-19 tanpa SOP protokol covid-19. Petugas kami juga sudah mencoba menjelaskan kepihak keluarga, namun tidak digubris,” jelas Syafriadi Direktur RSUD Mukomuko.

Karena pihak RSUD Mukomuko tidak berkenan mengantarkan tanpa SOP protokol covid-19, pihak keluarga berinisiatif membawa korban menggunakan sepeda motor. Hal ini menuai kekecewaan pihak keluarga terhadap pelayanan RSUD Mukomuko.

“Masa baru sehari di Rumah Sakit dinyatakan covid-19, kami kecewa dengan pelayanan RSUD Mukomuko, bahkan kami mau bayar ambulan tersebut untuk antar jenazah, bahkan tidak ada tanggapan,” ujar Soni Efendi, suami almarhumah.