Rejang Lebong, Bengkulutoday.com - Ratusan mobil Mitsubishi Kuda dari berbagai penjuru Indonesia memadati Balai Diklat Danau Mas Harun Bastari, Kabupaten Rejang Lebong, pada Sabtu 15 Februari 2025.
Kedatangan mereka bukan untuk konvoi biasa, melainkan untuk menghadiri Jambore Nasional ke-5 dan perayaan ulang tahun ke-13 Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK).
Acara ini tidak hanya menjadi ajang kumpul-kumpul bagi para pecinta otomotif, tetapi juga menjadi panggung bagi Rejang Lebong untuk memamerkan potensi wisatanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Rejang Lebong, Yusran Fauzi, menyampaikan apresiasi atas peran serta komunitas seperti KMK dalam mempromosikan daerahnya.
"Kami sangat menyambut baik kegiatan ini. Dengan berkumpulnya komunitas dari berbagai daerah, secara tidak langsung ini membantu memperkenalkan Kabupaten Rejang Lebong lebih luas. Terima kasih kepada pengurus KMK yang telah memilih daerah kami sebagai tuan rumah," ujar Yusran dalam sambutannya.
Pemerintah daerah, kata Yusran, memang sedang gencar-gencarnya mengembangkan sektor pariwisata sebagai program andalan. Ia melihat acara semacam ini sangat selaras dengan visi tersebut.
"Kami ingin Rejang Lebong lebih dikenal sebagai destinasi wisata. Dengan semakin banyaknya orang datang ke sini, ekonomi masyarakat juga akan ikut tumbuh," katanya.
Yusran berharap kegiatan semacam ini bisa terus berlanjut di tahun-tahun mendatang, tidak hanya sebagai ajang kumpul, tetapi juga sebagai kontribusi nyata komunitas terhadap daerah yang mereka kunjungi.
Jambore yang mengusung tema "Dengan Semangat Jamnas 5 & Anniversary 13 Komunitas Mitsubishi Kuda, Kita Tingkatkan Silaturahmi dan Persaudaraan yang Semakin Kuat dan Solid" ini diikuti oleh ratusan ranch dari berbagai daerah di Indonesia.
Sementara itu, Ketua Umum KMK, Edi Eko, menegaskan pentingnya sinergi antara pengurus dan anggota dalam memajukan komunitas.
Ia juga mengapresiasi seluruh anggota yang telah berkontribusi dalam membesarkan KMK hingga mencapai lebih dari 4.000 anggota.
"Dulu kami hanya berawal dari 7 orang, lalu berkembang menjadi 14, 100, 200, dan kini sudah ribuan. Ini menunjukkan kekuatan solidaritas yang kami bangun bersama," tandasnya. (Hendra)
