Jaga Keutuhan NKRI, PMII Dialog Kebangsaan

Dialog kebangsaan yang digelar PMII Bengkulu di aula Diskominfotik Provinsi Bengkulu

Bengkulutoday.com - Apapun latar belakang organisasi, pendidikan, keluarga dan agama, menjadi kekayaan bangsa ini untuk merajut persatuan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. Selain itu, situasi politik yang terjadi pasca pemilu 2019, hendaknya dijadikan i'tibar dalam kembali merajut semangat persatuan dan kesatuan berbangsa. Hal itulah yang disampaikan Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Provinsi Bengkulu, Ifansyah Putra, saat menghadiri dialog kebangsaan di aula Dinas Komunikasi Informatika, dan Statistik Provinsi Bengkulu, Sabtu (22/6/2019).

Dialog kebangsaan yang mengusung tema "Peran Mahasiswa dalam Menjaga Keutuhan NKRI" itu diselenggarakan oleh pengurus PMII Kota Bengkulu.Hadir juga Kabid Hubungan Media, Diskominfotik, Wely Wardani, Kabid Binmas Polres Bengkulu AKP Umar Fatah, Sekretaris PWNU Bengkulu Dr Zubaedi, BNN Kota Bengkulu yang diwakili Nuche Marlianto. Sementara untuk peserta adalah dari perwakilan BEM se Kota Bengkulu dan perwakilan organisasi yang tergabung di kelompok Cipayung. 

Dialog kebangsaan diisi oleh tiga narasumber yakni Kasat Binmas Polres Bengkulu AKP Umar Fattah tentang Pendidikan Pemahaman Ideologi Kebangsaan, Sekretaris PWNU Bengkulu Dr Zubaedi tentang Peran Agama dalam Menjaga Keutuhan NKRI, mantan aktivis Junaidi Ibnurahman tentang Peran Mahasiswa dalam Menjaga Keutuhan NKRI.

Ketua Cabang PMII Kota Bengkulu Almubdi'u mengatakan, saat ini, bangsa Indonesia sedang menanti keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), terkait sengketa pemilihan presiden dan wakil presiden. Untuk itu, PMII sebagai organisasi kemahasiswaan mengajak semua elemen mahasiswa, khususnya Cipayung, untuk bersama-sama menyerukan menjaga keutuhan NKRI.

"Mahasiswa memiliki peran strategis dalam menciptakan situasi damai dan kondusif, demokrasi yang sehat adalah demokrasi yang dibangun diatas kesadaran hidup berbangsa, dan tetap menjaga keutuhan NKRI, selama ini, baik PMII maupun organisasi Cipayung tetap memberikan masukan dan kritik kepada pengelola negara, namun kritik kami adalah dalam rangka membangun dan tidak mengarah pada perpecahan," kata Almubdi'u.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Bengkulu Ifansyah Putra menggatakan PMII hadir untuk menghormati konstitusi dan menjaga kedaulatan NKRI.

“Apalagi nantinya akan menjelang putusan MK, PMII harus siap ikut mendukung, menghormati dan menjaga stabilitas serta ketertiban masyarakat menjelang dan pasca putusan MK nantinya,” ujarnya.

Putusan MK harus dihormati oleh disetiap elemen masyarakat, usai putusan nanti diharapkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa terus ditingkatkan.

“Kita ini bangsa Indonesia, jangan sampai usai putusan MK kita masih terpecah belah, mari kita sama-sama bersatu kembali, kita bangun bangsa Indonesia ini menjadi lebih baik lagi kedepannya,” tutupnya.

(Brm)