Jadilah Pemikir Progresif

M Aufal Fresky

Manusia diciptakan dengan banyak potensi. Salah satunya adalah akal yang digunakan untuk berpikir.

Kemampuan akal sejalan dengan sejauh mana kita menggunakan dan memanfaatkan akal tersebut. Ibarat sebuah pisau, jika jarang diasah maka pisau tersebut akan menjadi tumpul. Beda halnya ketika sebuah pisau seringkali diasah maka pisau tersebut akan menjadi pisau yang tajam. Pun demikian dengan akal yang kita milki. Jika akal tersebut jarang kita gunakan, maka lama kelamaan akal tersebut akal akan menjadi tumpul. Daya ingatnya akan mengalami penurunan. Salah satu cara untuk menggunakan akal agar tetap berfungsi yaitu dengan cara membiasakan diri membaca buku. Minimal kita membaca buku beberapa lembar setiap harinya. Karena dengan membaca buku, kita diajak untuk berpikir tentang apa yang kita baca. Sehingga dari proses membaca tersebut akan terbentuk pemahaman tentang suatu hal. Sebenarnya, inti dari tulisan ini adalah mengajak dan menghimbau diri kita agar menjadi “Pemikir yang Progresif”. Salah satu cara untuk menjadi seorang pemikir yaitu dengan membiasakan diri bergelut dengan dunia literasi.

Tentunya kita mengharapkan bangsa ini melahirkan generasi yang berpikiran cemerlang. Yaitu generasi yang mampu menjawab tantangan zaman. Lebih tepatnya lagi, yaitu generasi yang tidak hanya mampu untuk menjadi pengikut. Tetapi mampu menjadi seoarang konseptor dan inisiator. Generasi semacam itulah yang kita harapkan melahirkan pikiran-pikiran yang progresif. Yaitu suatu pikiran yang mampu memberikan pencerahan bagi manusia lainnya. Pikiran tersebut cenderung pada kemajuan. Memang jika ditinjau lebih dalam lagi, bangsa ini mengalami ketertinggalan dalam berbagai aspek. Ketertinggalan dengan berbagai macam negara di dunia ini. Terutama dalam aspek pengembangan ilmu dan pengetahuan. Kita sepertinya harus berusaha lebih keras dan gigih dalam berjuang mengerjar ketertinggalan itu. Semua berawal dari suatu hal yang bernama budaya baca di negeri ini yang masih rendah. Sehingga rasa-rasanya cukup kesulitan dalam menghasilkan manusia yang memiliki pikiran yang progresi. Padahal perkembangan bangsa ke depannya juga bergantung kepada generasi yang memilik visi besar dan pikiran besar.

Masyarakat menantikan kehadiran generasi yang memiliki cita-cita besar untuk bangsanya. Generasi yang siap terjun dan membenahi keadaan bangsa. Tentunya mereka yang memiliki pikiran maju dan dengan sepenuh hati ingin membaktikan diri kepada bangsa dan negaranya. Generasi muda juga perlu menjawab harapan masyarakat itu dengan aksi nyata. Mereka harus membiasakan diri mengasah akal dan pikiran mereka dengan berbagai literatur atau bacaan. Karena dengan membiasakan diri terjun ke dunia pemikiran, nantinya akan timbul suatu ide, gagasan dan konsep-konep luar biasa yang mungkin bisa diterapkan untuk memajukan bangsa ini. Sekali lagi, bangsa ini membutuhkan generasi yang cerdas, progresif dan revolusioner.

Oleh karena itulah, melalui tulisan ini saya mengajak kepada kawula muda untuk tidak menyia-nyiakan waktu mudanya untuk hal yang tak berguna. Sebisa mungkin lakukanlah minimal hal-hal positif untuk kemajuan diri sendiri Karena dengan menginstal ulang pikiran kita dengan sesuatu yang positi diharapkan akan membawa dampak positif bagi kontribusi kita kepada masyarakat nantinya.

Terkadang kita enggan untuk berkontribusi karena pikiran kita masih terkekang dalam zona yang nyaman. Maunya hanya bersenang-senang, tak mau ambil pusiing mengurusi hal-hal di dalam masyarakat. Maka dari itulah, generasi muda harus membiasakan diri untuk berpikir demi kemajuan bangsa dan negara. Caranya bisa dimulai aktif membaca buku. Setalah terbiasa membaca buku, maaka tuangkanlah berbagai pikiran dan gagasan kita dalam sebuah karya. Bisa dengan karya sastra (puisi, novel, cerpen, dan lain-lain) atau melalui artikel ilmian dan sebagainya. Intinya jadilah generasi pemikir. Jadilah generasi pemikir yang progresif. Berkontribusilah demi kemajuan bangsa dan negara.

***

Muhammad Aufal Fresky, Penulis Independen