Istri dan Korupsi

Ilustrasi
 

Tren korupsi yang dilakukan pejabat publik mulai bergeser. Dulu, korupsi hanya melibatkan pejabat bersangkutan dengan rekan kerja atau teman dekatnya semata, sekarang mulai melibatkan keluarga terutama pasangan hidup.

Pada tulisan ini, saya hanya akan membahas dari sisi perempuannya, yaitu istri. Keterlibatan istri dalam tindak pidana korupsi, merupakan upaya untuk menghilangkan jejak dari publik atau aparat hukum, terkait kebijakan yang suaminya lakukan. Dalam arti, sang pejabat tersebut merasa aman dan terlindungi, jika melibatkan istrinya dalam praktik korupsinya.

Dan mirisnya, kalangan perempuan yang terjerat kasus korupsi ini semakin banyak. Sebenarnya peran istri itu penting sekali dalam mencegah suaminya dari perbuatan korupsi, karena istri adalah orang pertama yang selalu ada di dekat suaminya. Sebaliknya, istri juga bisa menjadi faktor pendorong suami korupsi. Ini terkait dengan gaya hidup berlebihan dari si istri, akhirnya mendesak suami agar mendapatkan penghasilan yang lebih. Istri seperti ini, seolah tidak mau tahu caranya bagaimana, sumbernya darimana, yang penting suami pulang membawa rupiah yang berlebih. Halal atau tidaknya, mungkin tidak pernah dipersoalkan. Nah, kondisi seperti ini menjadikan korupsi adalah jalan keluarnya.

Sebagai istri, harusnya memiliki insting untuk mencegah terjadinya korupsi sang suami. Lazimnya dalam kehidupan berumah tangga, seorang istri pasti selalu dilibatkan oleh suami ketika ingin melakukan sesuatu. Artinya, istri harusnya menjadi pihak pertama yang bisa mengingatkan suami untuk tidak melakukan korupsi, dan bisa mendorong suami untuk mencari nafkah yang halal saja. 

Karena tidak ada satupun Agama yang membenarkan kejahatan korupsi. Keluarga adalah benteng pertama dalam membentuk karakter yang baik untuk anak-anaknya. Bayangkan saja jika didalam rumah, praktik korupsi sudah jadi hal biasa. Hendaknya, rumah tangga itu adalah wujud integritas, kesederhanaan, dan kejujuran.

Seorang istri harusnya mengetahui posisi suaminya pada institusi kerja seperti apa, sumber penghasilannya dari mana saja, jangan sampai istri menjadi korban karna ketidak tahuannya.

Bagaimanapun istri adalah pondasi keluarga yang tujuannya menopang kepala keluarga, dan peran istri sangat besar demi tercapainya keluarga yang harmonis jauh dari kejahatan korupsi. Karna dibalik lelaki yang hebat, selalu ada istri yang kuat dibelakangnya. (**)

Zaumi Sirad, juru bicara PSI Bengkulu

NID Old
4680