International Coffe Day Bengkulu, Begini Persiapan Disperindag

Kepala Disperindag Lierwan matangkan konsep international coffe day Bengkulu

Bengkulutoday.com - Pencanangan Hari Kopi Internasional sudah digagas sejak setahun terakhir. Klimaksnya, event internasional basis kuliner dan komoditas ini akan dilaksanakan pada 1 Oktober 2020 mendatang.

Seperti yang disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu, Lierwan, SE., keseriusan pencanangan event ini terlihat dari beberapa kemasan acara, juri, dan sarana branding kopi Bengkulu.

"Ini yang pertama di dunia. Pada acara ini kita kemas secara serius dan matang. Mulai dari beragam acara tentang kopi yakni lomba barista, pameran, dan kreasi produk dari kopi. Setelah itu kita menghadirkan juri dari kementerian perindustrian dan juri dari barista manca negara," kata Lierwan, Selasa (07/01/2020), di Kota Bengkulu.

Disperindag juga saat ini tengah mematangkan konsep agrowisata lahan kopi di berbagai daerah penghasil kopi Bengkulu, di mana nantinya tak hanya sebagai penghasil kopi melainkan juga menghadirkan wisatawan untuk mulai melirik lahan kopi sebagai objek wisata baru.

"Nanti pertengahan Januari kita tinjau lokasi bakal agrowisata. Lahan kopi peninggalan zaman Belanda di Keoahiang, yang selama 300 tahun masih menghasilkan buah. Ini jadi salah satu konsep acara di International Coffe Day 2020," papar Kadis Perindag.

Ditambahkan Lierwan, pemerintah berharap pencanangan kopi sebagai komoditas unggulan Bengkulu harus didukung juga oleh masyarakat. Apalagi stigma nasional saat ini sudah mengakui bahwa penghasil kopi dengan cita rasa enak hanya ditemui di 3 daerah Sumatera, yakni Kopi Lampung, Kopi Bengkulu, dan Kopi Palembang. 

"International Coffe Day 2020, dari Tanah Bengkulu untuk cita rasa dunia," sampai Lierwan dengan yel-yel.

Lierwan berharap, dengan hadirnya International Coffe Day ini akan menjadikan kopi sebagai potensi nilai ekonomi masyarakat Bengkulu yang berkesinambungan.

"Tahun depan kita mau tidak lagi 0,8 persen sebagai eksportir kopi. Tapi di atas 1 atau 5 persen," pungkasnya. (Bisri)