Wali Kota Ingin Jadikan SMPN 13 Sekolah Unggulan Berbasis Islamiah

Wakil Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi

Bengkulutoday.com - Belajar dari sekolah swasta seperti SDIT, SMPIT yang dijadikan orangtua sebagai prioritas untuk tempat anaknya bersekolah sehingga siswa di sekolah swasta itu sangat banyak, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu berencana membuat sekolah unggulan di Kota Bengkulu, termasuk salah satunya sekolah unggulan berbasis Islam.

Wakil Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi menyampaikan amanat serta pesan-pesan dari Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan.

“Sesuai dengan arahan wali kota bahwa sebagai turunan dari Bengkulu Religius agar ada sekolah yang berbasis Islamiah. Sebagai sebagai satu sekolah percontohan, yang dipilih untuk dijadikan sekolah unggulan berbasis Islamiah adalah SMPN 13 di Kelurahan Anggut,” katanya saat memimpin apel di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu, Senin (27/1/2020).

Ia mengatakan, alasannya karena lokasi SMPN 13 dengan masjid A-Taqwa hanya kurang lebih 100 meter sehingga saat salat Dzuhur siswa bisa berjamaah di sana. Maka ditahun ajaran baru 2020 ini nanti siswa-siswa baru yang sekolah di SMPN 13 harus hafal 30 hadits.

“Maka dari itu, karena berbasis Islamiah, nanti guru-gurunya kita pilih hafidz dan hafidzah. Guru di sana rencana kita berikan tunjangan khusus sehingga ini benar-benar jadi sekolah pilihan yang berbasis keislaman,” jelas Dedy.

“Nanti, sekolah-sekolah lainnya juga akan dijadikan sekolah pilihan dengan keunggulannya masing-masing. Misalnya ada SMP yang unggulannya di bidang olahraga, atau di bidang Bahasa Inggris, Robotik dan lainnya,” ungkapnya.

Ia menambahkan, nanti tiap-tiap SMP ada keunggulannya masing-masing. Keunggulan di bidang Bahasa Inggris misalnya di SMPN 2. Jadi bagaimana dikonsep semuanya bernuansa Bahasa Inggris. Bahasa yang digunakan guru dan siswa di sekolah adalah Bahasa Inggris, papan merek sampai kantinnya juga tulisan Inggris.

“Oleh karena itu, kita berharap nanti akan lahir orang-orang pilihan, bukan lagi sekedar siswa yang tamat di sekolah umum. Kalau swasta bisa kenapa kita tidak. Mereka yang di sekolah swasta itu, seperti SDIT selain mengajar karena tugas juga karena ibadah. Maka mereka rela pulang hampir magrib demi mendidik siswanya. Ini perlu dicontoh,” kata Dedy.

Perbandingan itu, sambung Dedy hanya sebagai bahan introspeksi bersama kenapa sekolah swasta itu mahal tapi orangtua banyak yang menyekolahkan anaknya ke sana.

Dalam kesempatan itu pula, Dedy mengingatkan kepada seluruh Kepala Paud, Kepala TK, Kepala SD dan Kepala SMP agar program Gerakan Peduli Siswa (GPY) lebih digalakkan lagi. Sebab dalam bulan ini Walikota Bekasi akan datang langsung ke Kota Bengkulu untuk melihat dan memastikan seperti apa program GPS itu.

“Wali Kota Bekasi akan datang ke Bengkulu. Maka mohon mulai sekarang betul-betul diaktifkan program GPS, lebih digalakkan lagi,” tambah Dedy.

Sementara itu, terkait rencana menjadikan sekolah-sekolah unggulan, terutama untuk yang pertama di SMPN 13, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu Rosmayetti mengatakan akan segera membentuk tim pemilihan dan seleksi guru-guru yang akan ditempatkan di SMPN 13.

“Maka nanti akan kita bentuk tim untuk mengkaji apa saja yang perlu kita benahi untuk membentuk sekolah berbaris Islam terpadu yang diunggulkan juga akan kita libatkan stakeholder yang ada di jajaran kita,” demikian Rosmayetti. (adv/jk)