Transformasi Birokrasi, Pemkot Keluarkan Tiga Inovasi Layanan Administrasi Kependudukan

Pemkot Keluarkan Tiga Inovasi Layanan Administrasi Kependudukan

Bengkulutoday.com -Point penting reformasi birokrasi adalah transformasi birokrasi yang inovatif, fleksibel dan responsif, serta adanya perubahan mind-set (pola pikir) para birokrat. Dari paradigma lama yang terbiasa dilayani, berganti melayani. Birokrasi yang berbelit-belit berubah menjadi simpel, murah, dan cepat.

Kali ini, Wali Kota Helmi Hasan dan Wakil Wali Kota Dedy Wahyudi beserta jajarannya kembali melakukan inovasi, khususnya di bidang administrasi Kependudukan. Beberapa inovasi tersebut bahkan yang pertama di Indonesia.

“Pertama, Akta Kematian akan diterbitkan Dinas Dukcapil Kota Bengkulu maksimal 3 hari. Bila selama ini mengurus akta kematian harus ke RT, ke kelurahan, kecamatan, hingga kantor Dukcapil bisa memakan waktu seminggu bahkan sebulan. Maka saat ini, keluarga musibah tak perlu repot-repot ke kantor lurah, kantor camat atau Dukcapil. Cukup duduk manis di rumah, petugas akan mengantar langsung. Penyerahan dilakukan saat Takziah malam ketiga,” terang Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi, Selasa (10/9/2019).

Terkait takziah, sambung Dedy, Pemkot punya program Takziah Keliling. Setiap warga kota Bengkulu yang meninggal, apapun sukunya, apapun pekerjaannya, maka pada malam ketiga Pemkot sebagai penyelenggara takziah. “Nah, pada saat penyelenggara takziah itulah Akta Kematian diserahkan. Untuk non muslim, penyerahannya juga sama yakni maksimal 3 hari sejak kematian,” ujar Dedy Wahyudi.

Akta kematian, kata Dedy, sangat penting terutama bagi ASN, karyawan swasta, dan yang memiliki asuransi atau ada pinjaman bank. Sebab ini sebagai syarat administrasi yang wajib dipenuhi untuk mengurus pensiun atau kepentingan hak waris.

“Kedua, inovasi berikutnya adalah KTP 17 tahun dan kado. Anak usia 17 Tahun akan mendapatkan E-KTP secara otomatis dan gratis. Bagaimana caranya? Petugas Dukcapil akan mendatangi sekolah-sekolah. Anak yang akan berusia 17 tahun dilakukan perekaman KTP. Tepat di hari Ultah Sweet Seventeen, maka akan diterbitkan KTP dan Insyaallah akan diantar langsung ke alamat. Saat ini kami sedang menjajaki bekerjasama dengan PT Pos Indonesia,” ujar Dedy.

Dedy pun berkeinginan, H-7 jelang 17 tahun ,KTP sudah selesai dicetak. Namun aturan pusat tidak membolehkan. KTP harus dicetak bertepatan/pas disaat hari lahir. “Ini agak sedikit mengganggu sistem distribusi KTP. Tapi tak apalah, namanya juga terobosan jadi pasti banyak tantangannya,” ujar Dedy.

Tak hanya mendapat KTP Gratis. Generasi milenial yang berultah Sweet Seventeen tadi, kata Dedy, juga akan mendapat kado kartu ucapan Ultah dari walikota dan wakil walikota yang berisi pesan dan motivasi untuk si remaja yang telah menyandang status dewasa.

“Inovasi ketiga adalah anak yang lahir akan diterbitkan Kartu Identitas Anak (KIA). Dinas Kesehatan melalui Puskesmas mendata ibu hamil di kawasannya. Maka ketika ibu hamil melahirkan, dan si anak sudah diberi nama akan diterbitkan KIA (kartu identitas anak),” ujar Dedy.

Dedy pun berharap, program ini akan tetap berjalan konsisten dan efektif. “Memang tantangannya berat. Salah satunya tantangan dari internal. Baik soal kesiapan SDM, terpasung dengan aturan hingga kesiapan sarana dan prasarana pendukung. Ketahuilah, bahwa untuk melakukan sebuah perubahan besar, pasti ada pro dan kontra. Tapi ini harus dimulai! Kalau bukan sekarang kapan lagi. Kalau bukan kita siapa lagi,” ujar Dedy dengan nada optimis. 

sumber: Media Center Kota Bengkulu