Tips Bahagia di Usia yang Tak Lagi Muda

Aiyu A Gaara

Bahagia. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, bahagia adalah perasaan atau keadaan senang dan tentram (bebas dari segala yang menyusahkan) yang dialami seseorang.

Bahagia sendiri memiliki makna yang lebih luas dari sekadar kata. Setiap orang juga memiliki definisi kebahagiaan tersendiri. 

Mungkin ada seorang karyawan yang merasa bahagia ketika ia baru saja mendapatkan kabar bahwa besok hingga dua hari ke depan kantornya libur karena ada perbaikan fasilitas. Sebaliknya, si bos merasa itu bukan kebahagiaan lantaran ia harus mengeluarkan uang untuk perbaikan, belum lagi pekerjaan yang akan menumpuk, dan tetap menggaji karyawan meski kantor tutup.

Atau ketika seorang penulis merasa sangat bahagia setelah berhasil menyelesaikan tulisannya. Seorang anak kecil yang bahagia ketika dihadiahi permen oleh sang kakak. Seseorang yang bahagia saat dipinjami sepeda oleh temannya, dan masih banyak lainnya.

Namun, di usia yang memasuki tahap dewasa ini, definisi bahagia sedikit berubah lebih banyak. Beberapa orang bahkan merasa sangat tidak bahagia dengan hidupnya. Alasannya? Banyak! Entah itu pekerjaan, keluarga, bahkan percintaan. Akan tetapi, rasanya lebih banyak ke percintaan.

Seseorang bisa sangat bahagia pun sebaliknya jika berhadapan dengan urusan asmara. Menyukai seseorang, kemudian dapat berbicara dengan orang yang disukai sudah termasuk kebahagiaan tersendiri. Sebaliknya, saat tahu orang yang disukai ternyata telah memiliki seseorang, maka perlahan ia merasa kebahagiaannya terenggut begitu saja. Ia menjadi tidak bahagia, dan menganggap apa yang dimilikinya tidak bisa membuatnya bahagia.

Nah, pemikiran seperti ini adalah salah!

Jika kamu berada pada fase tidak bahagia, mungkin kamu harus sedikit membuka matamu lebih lebar. Perhatikan kehidupan sekitar, dan lihat berapa banyak orang yang masih bisa tersenyum meski ia tidak memiliki satu tangan atau penglihatan.

Ada juga orang yang merasa tidak bahagia lantaran terlalu sering melihat kehidupan orang lain. Ia merasa kerdil, karena menganggap bahagia sejatinya adalah seperti kehidupan orang yang sering ia lihat.

Yang ini juga salah. Membanding-bandingkan kehidupan sendiri dengan orang lain dan terlalu fokus pada pemikiran bahwa bahagia seperti kehidupan orang itu sangat berpengaruh pada emosi pribadi. Secara tidak langsung, kamu akan merasa sangat tidak bahagia dengan kehidupanmu.

Jadi, tips untuk bahagia itu apa? 

Yuk, disimak langsung, dan jangan lupa dipraktekan. Semoga setelah ini kamu lebih bisa menghargai kehidupan yang kamu jalani dan lebih merasa bahagia lagi.

Pertama, lebih banyak bersyukur

Ketika kamu bangun pagi, cobalah membaca doa bangun tidur, minimal mengucapkan ‘Alhamdulillah’ karena kamu masih bisa membuka mata dan melihat dunia. Lalu bercerminlah. Tatap wajahmu dan tersenyumlah. Ucapkan kalimat motivasi yang bisa membuatmu merasa lebih baik dari hari kemarin.

Sesekali kamu juga bisa pergi ke jalanan atau rumah sakit, dan lihat betapa kamu masih beruntung dari mereka. Seharusnya kamu bahagai akan hal itu.

Kedua, fokus

Mulailah bersikap fokus pada hidupmu dan tidak terlalu sering melihat kehidupan orang lain. Terlebih membanding-bandingkan kehidupanmu dengan mereka. Jangan sampai, ya. Percayalah bahwa kamu memiliki titik kebahagiaan tersendiri yang mungkin saja tidak dimiliki orang lain. Tanamkan pada dirimu bahwa setiap orang telah diberi jatah hidupnya masing-masing. Tinggal bagaimana orang itu mengolahnya dengan baik.

Ketiga, lakukan hal-hal kecil untuk orang lain

Membuat orang lain bahagia, secara tidak langsung juga membuatmu bahagia. Tidak perlu membelikan dia barang yang mewah, mendengarkan ceritanya saat sedang bersedih juga bisa membuat seseorang bahagia. Kamu pasti juga merasa demikian jika ada seseorang di sampingmu saat tengah terpuruk.

Keempat, ciptakan kebahagiaanmu

Jika kamu merasa bahwa tidak ada orang yang bisa membuat bahagia, maka ciptakan kebahagiaanmu sendiri. Lakukan hal-hal yang bisa membuat hatimu senang dan tenang. Tentu setiap orang memiliki jenis kesukaan yang berbeda. Namun, aku percaya hampir semua orang menyukai film dan musik. Maka cobalah menyediakan satu hari bersama diri sendiri. Non-aktifkan gawai, minimal tidak membuka media sosial, dan nikmati waktumu dengan santai.

Kelima, berdamailah dengan hati

Kenapa berdamai dengan hati? Nah, mungkin kamu masih menyimpan sebuah dendam pada seseorang atau masih merasa sakit saat bertemu dengan orang yang pernah menyakitimu. Di sini, cobalah untuk memaafkan dirimu sendiri, bahwa kamu bisa memaafkan mereka dengan tulus. Insha Allah, setelah kamu melakukannya, perasaanmu akan lebih lega. 

Baiklah, mungkin itu saja. Semoga kamu bahagia dan akan selalu bahagia. Jangan lupa memberi hadiah untuk diri sendiri, karena mencintai diri sendiri juga bisa membuatmu bahagia.

***

Aiyu A Gaara, Penulis Bengkulu