Tingkatkan Tata Bahasa dan Kepenulisan Jurnalistik, Kantor Bahasa Bengkulu Gelar Penyuluhan bagi Insan Pers

Pembukaan penyuluhan Bahasa Indonesia

Bengkulutoday.com - Sedikitnya 60 penggiat media massa se-Provinsi Bengkulu menjadi peserta penyuluhan Bahasa Indonesia yang berlangsung di Hotel Bumi Endah, Jalan Fatmawati, Bengkulu, Rabu (23/10/2019).

Kepala Kantor Bahasa Bengkulu, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Karyono mengatakan bahwa kegiatan penyuluhan Bahasa Indonesia untuk para penggiat media massa dilakukan sebagai bentuk pengembangan dan pembinaan bahasa.

"Media sebagai pemartaban Bahasa Indonesia di negara ini. Maka setiap wartawan harus dibekali pemahaman bahasa yang baik dan benar. Jadi penyuluhan ini sebagai bentuk pengembangan bahasa Indonesia untuk para media massa di Bengkulu, melalui kegiatan penyuluhan Bahasa Indonesia. Kegiatan ini juga merupakan program strategis Balai Bahasa bagi penggiat media luar ruang untuk diberikan materi penyuluhan bahasa," ungkapnya.

Selain itu, dikatakan bahwa ejaan sangat penting diketahui para penggiat media dalam menuliskan sebuah berita agar tidak melenceng dari kaidah-kaidah ejaan Bahasa Indonesia. Mengingat wartawan memiliki kecerdasan tertinggi dalam mengelola tata bahasa dan pengaruh literasi.

"Karena keterlibatan wartawan dalam dunia literasi sangat berpengaruh dalam membentuk wawasan dan opini masyarakat. Wartawan adalah gurunya guru, sebagai penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik. Jadi ketika tata bahasanya saja tidak memenuhi etika, maka pengaruhnya bagi masyarakat akan sangat berdampak bagi kehidupan sosial," ungkap Karyono.

"Kegiatan ini penting yang berkaitan dengan ejaan yang perlu disempurnakan, khususnya ejaan dalam penulisan dan penggucapan. Ini juga sebagai penyuluhan pemahaman dan penyamaan persepsi kepada pesuluh mengenai penggunaan Bahasa Indonesia," jelasnya.

Di sisi lain, Zaky Antony selaku pemateri mengatakan, pengabdian pers adalah loyalis, tidak berpihak, mengabdi kepada publik dan tidak ada maksud tertentu dalam menghasilkan karya jurnalistik selain dengan apa yang didengar dan dilihatnya.

"Semakin halus bahasa yang digunakan, hasil karya jurnalistik akan semakin berpadu seperti karya sastra. Semakin kaya kita memahami kata-kata maka semakin tajam juga karya jurnalistik kita. Itu terbukti dengan media massa tingkat nasional. Dan dengan penyuluhan tata bahasa ini kita harus bisa memperbaiki tulisan kita," kata Zaky yang juga sebagai Ketua PWI Provinsi Bengkulu.

Pada kegiatan ini dibuka langsung oleh Wali Kota Bengkulu dalam hal ini diwakilkan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bengkulu Siti Janaini serta diikuti para perwakilan media. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari kedepan. (mas)