Tindakan Ketua DPRD Dinilai Rendahkan Martabat Wartawan

Pengurus SMSI Bengkulu saat menggelar konferensi pers
Pengurus SMSI Bengkulu saat menggelar konferensi pers

Bengkulutoday.com - Pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Bengkulu menilai tindakan Ketua DPRD Kota Bengkulu Baidari Citra Dewi merendahkan martabat profesi wartawan dan berdampak merugikan individu wartawan.

"Tindakan Baidari menurut kami cenderung merugikan profesi wartawan dan berdampak secara psikis terhadap wartawan," kata Wibowo Susilo, Sekretaris SMSI Provinsi Bengkulu saat menggelar konferensi pers di kantor SMSI, Kamis (4/9/2018).

Ditegaskan Wibowo, sebagai pejabat publik, Baidari seharusnya melakukan hal persuasif dan mengedepankan diskusi untuk mencari benang merah masalah terkait pemberitaan. "Namun dari transkip pembicaraan yang didengarkan justru kami tafsirkan sebagai bentuk intimidasi dan berdampak psikis terhadap wartawan Garudadaily.com. Laporan dari pemimpin redaksinya, wartawan Garudadaily.com merasa tidak nyaman dan tidak mau lagi meliput di DPRD Kota Bengkulu. Hal itu bentuk dari kecemasan dan merasa diintimidasi, terlebih wartawan itu adalah perempuan," sampainya.

Pernyataan sikap SMSI tersebut menyusul adanya dugaan tindakan yang cenderung intimidatif terhadap salah satu wartawan Garudadaily.com atas pemberitaan media online anggota SMSI tersebut. 

Kronologi
Berita Garudadaily.com dengan judul "Ketua DPRD Kirim Sinyal Setuju Pemkot Ngutang" diprotes. Ketua DPRD Kota Bengkulu protes karena merasa tidak diwawancarai oleh wartawan Garudadaily.com. Padahal jelas dalam berita, isi berita sebagian dikutip dari Rmolbengkulu.com. Pemimpin redaksi Garudadaily.com Doni Supardi juga telah mengakui dan mendapat izin untuk mengutip berita dari Rmolbengkulu.com yang juga anggota SMSI Bengkulu.

Penasihat SMSI Bengkulu Hakim Bernandie atau yang akrab disebut Cik Ben menerangkan bahwa pemberitaan Garudadaily.com dengan judul tersebut tidak mengandung masalah. "Secara kode etik tidak ada masalah, sumbernya jelas, jadi tidak ada masalah soal materi beritanya. Seharusnya Baidari menggunakan hak jawab atau hak koreksi jika ada hal-hal yang perlu diluruskan terkait pemberitaan itu bukan malah melakukan perbuatan yang cenderung intimidatif," kata Cik Ben mendampingi pengurus SMSI Bengkulu dalam konferensi pers itu.

Berikut transkip rekaman telepon Baidari kepada wartawan Garuda Daily, juga rekaman aslinya dan rekaman wawancara langsung wartawan dengan Baidari di lokasi.

B: Dek kamu tadi kan wawancara sayakan?

N: Iya buk, ngapo buk?

B: Kamu ngomong apa sama si Doni, kamu bilang saya setuju dengan pinjaman SMI?

N: Itu

B: Kamu jangan ngasih berita sembarangan ya, kamu saya tuntut nanti, itu berita saya simpan lo ya, jangan kalian membuat yang tidak saya bilang, tadikan kamu nanya, PAN tidak setuju, PPP ga setuju, kenapa ga nanya ke partainya iya kan, kami nunggu paparan dari Pemkot, kalau Pemkot sudah kasih paparan, anggota tidak setuju semua, itu berita tolong (putus-putus), nanti kamu saya tuntut nanti

N: Iya di berita selanjutnya itu ada

B: Kamu saya tuntut nanti, itu kamu yang wawancara saya, kamu ya saya tuntut kamu, jangan kamu main-main sama saya, ya, tidak sembarang orang bisa kayak gitu ya, ya kamu sampaikan sama Doni ya, dengar ga dek

N: Ya buk

B: Kamu sampaikan sama Doni, Doni tidak pernah wawancara saya, kenapa dia bikin berita, setahu saya tadi kamu yang wawancara saya, tapi saya tidak mengatakan bahwa saya setuju, saya bilang apabila sudah dikasih paparan kita setuju-setuju saja, kalau semua anggota dewan setuju, itu bahasa saya, tapi kan kamu bilang yang ini tidak setuju, partai ini tidak setuju, kamu jangan main-main lah ya, baru kecil kamu tu jadi wartawan, iya dek ya

N: Iya buk

B: Ya kamu sampaikan ya, si Doni itu sering mengatai-ngatain saya di Garuda Daily Online, semua data dia sudah saya simpan, kamu tolong sampaikan ya, tadi berita kamu yang kasih kan sama doni kan, karena tidak ada doni wawancara saya, kamu, kamu kan dek

N: Iya tadi yang wawancara saya buk, tapi itu beritanya dilansir dari RMOL bengkulu buk

B: Jangan ngmong tapi, iya tapi kamu yang wawancara saya, si Doni membuat berita, jadi kamu kalau membuat berita disimak dulu bahasanya, yang kamu bilang tadikan PAN saja yang setuju, PPP ga setuju, kalau kamu tahu begitu kenapa kamu tidak wawancara fraksi mereka, cobalah kamu tu baik-baik saja lah jadi wartawan, ga ada lah yang ga bagus sama kamu kalau kamu orang baik, ya

N: Iya buk

B: Kasih tahu sama Doni ya

N: Iya buk

B: Ngomongnya saya ga diwawancara dia, dia membuka berita kayak gitu, saya tuntut, kapan dia wawancara saya, ga ada kan, ga ada doni wawancara saya kan, lihat mukanya saya ga mau, itukan berita dari kamu kan

N: Iya tapi di dalamnya itu buk, kan beritanya

B: Ga ada tapi-tapi dek sekarang, ga ada tapi-tapi, tapi beritanya yang saya tuntut sekarang, saya tidak diwawancara Doni, tapi Doni yang membuat berita itu saya tuntut, itu yang saya tuntut, dengar kamu, saya tidak ada diwawancara Doni, tapi Doni membuat berita itu yang saya tuntut, ya kamu jelaskan sama Doni, saya tidak membuat berita, tidak diwawancara sama dia, tapi dia membuat berita itu berarti dia mengada-ada, dengar

N: Iya buk

B: Tapi kalau kamu yang bikin berita dengan kamu yang wawancara itu wajar, tapi kalau Doni yang membuat berita saya tidak diwawancara, saya tuntut balik, kasih tahu ya Nadia ya

N: Iya buk

Keterangan
B: Baidari Citra Dewi
N: Wartawan Garuda Daily

[JS]

NID Old
6209