Seluma Kabupaten Termiskin di Provinsi Bengkulu, Benarkah?

 Fajri Zufa S.Si ASN di BPS Kabupaten Seluma

Oleh: Fajri Zufa S.Si (ASN di BPS Kabupaten Seluma)

Bengkulutoday.com - Seluma sering dikatakan sebagai kabupaten termiskin di Provinsi Bengkulu. Pendapat tersebut bukannya tanpa dasar, data statistik mendukungnya. Ibarat orang yang sedang menaiki tangga, orang tersebut selalu berada di tingkat yang sama setiap tahunnya.

Demikian pula Seluma, pembangunan yang dilakukan seakan tak mendongkrak perekonomian penduduk Bumi Serasan Seijoan. Saat ini, estafet kepemimpinan telah berpindah kepada kepala daerah yang baru, apakah Seluma bisa menjadi lebih alap? Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Seluma pada tahun 2020, memiliki jumlah penduduk miskin sebanyak 36.230, persentase penduduk miskin dari total penduduk sebesar 18,56% dengan garis kemiskinan 400.090.

Dari penduduk miskin tersebut, berdasarkan pendidikannya 22,59% tidak tamat SD, 55,72% tamatan SD/SMP, dan 21,69% tamatan SMA ke-atas. Persentase penduduk miskin 15 tahun ke atas berdasarkan status pekerjaan, tidak bekerja 30,50%, bekerja di sektor informal 61,19%, bekerja di sektor formal 8,31%. Serta, 57,26% penduduk miskin itu bergerak di sektor pertanian.

Dari data BPS tersebut, dapat diasumsikan terdapat 36.230 jiwa yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah Rp 400.090, sehingga dikategorikan penduduk miskin. Dari penduduk miskin tersebut, 30,50% nya tidak bekerja (penduduk yang mencari kerja/menganggur dan bukan angkatan kerja), 61,19% nya bekerja di sektor informal (penduduk yang status pekerjaan utamanya berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/tak dibayar, pekerja bebas, atau pekerja keluarga/tidak dibayar), dan 8,31% nya bekerja di sektor formal (penduduk yang status pekerjaan utamanya berusaha sendiri dibantu buruh tetap/ dibayar atau buruh/karyawan/pegawai). Juga dapat diasumsikan, dari penduduk miskin tersebut, 57,26% berada di sektor pertanian (penduduk yang bekerja di sektor pertanian tanaman padi dan palawija, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, dan pertanian lainnya).

Persentase penduduk miskin di Kabupaten Seluma ini jika dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain di Provinsi Bengkulu, merupakan yang tertinggi. Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan Kabupaten dengan persentase penduduk miskin terendah, yaitu sebesar 9,30% dan Kabupaten Kaur berada pada posisi kedua tertinggi setelah Kabupaten Seluma, dengan persentase 18,47%.

Selain data statistik dari BPS tersebut, dapat dilihat juga dari data sektoral lainnya. Dari data Dinas ketenagakerjaan dan transmigrasi, masih banyak penduduk tamatan SMA/SMK yang masih mencari pekerjaan. Dari data Dinas Pendidikan, masih ada kecamatan yang belum terdapat Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK), bahkan di Kabupaten Seluma belum terdapat Perguruan Tinggi, baik negeri maupun swasta. Dari data Dinas kesehatan, masih ada kecamatan yang tidak terdapat dokter, yang notabene merupakan tempat untuk konsultasi kesehatan.

Dari Data Dinas PUPR, baru 227,54 km permukaan jalan jenis aspal dari 668,62 km jalan Kabupaten dan hanya 184, 82 km jalan yang kondisi Baik. Dari data Dinas Perumahan dan permukiman, masih ada 8.967 unit rumah tidak layak huni. Secara orang awam dapat dilihat juga dari tidak adanya ketersediaan tempat wisata yang dikelola dan berbayar, hotel yang berbintang (di Seluma ada 3 Hotel kategori Hotel Melati), Pasar yang buka terus setiap hari (pasar induk), pusat pertokoan di Kabupaten Seluma. Serta, jaringan komunikasi (internet) yang belum merata dan listrik yang masih sering padam dalam waktu yang lama di Kabupaten Seluma, Dari keterbatasan yang ada di Kabupaten seluma, sebenarnya potensi itu ada. Kabupaten Seluma memiliki luas lahan kelapa sawit yang lumayan luas, yaitu 31.598 Ha dan jumlah produksi 69.705 ton (data dari Dinas Pertanian kabupaten Seluma).

Seluma memiliki beberapa tempat wisata, wisata pantai, wisata air terjun, wisata bendungan dan wisata cagar budaya. Seluma juga memiliki lahan pasar yang luas dan beberapa bangunan yang dapat dijadikan pusat pertokoan di daerah Kelurahan Sembayat yang mungkin dapat direnovasi dan dikelola oleh pemerintah. Dengan pembangunan infrastruktur, sarana, prasarana yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, akan meningkatkan daya beli dan perekonomian penduduk.

Penduduk yang selama ini menghabiskan uangnya di kota Bengkulu, untuk belanja makanan, pakaian atau berwisata, dapat menggunakan uangnya di Kabupaten Seluma. Dengan begitu, akan memberi pemasukan pada penduduk seluma dan juga pemerintah (dari sektor retribusi dan pajak).

Dari pemasukan ini, dapat dikelola oleh pemerintah menjadi bantuan pada penduduk miskin yang kurang mampu secara ekonomi, baik bantuan alat pertanian atau bantuan bahan pokok. Selain hal itu, pemerintah Kabupaten Seluma juga perlu menertibkan administrasi untuk perizinan usaha, monitoring perusahaan yang bergerak di kabupaten seluma, dan saling bekerja sama. Sehingga menimbulkan minat untuk perusahaan untuk berinvestasi di Kabupaten seluma dan membuka lapangan kerja baru bagi penduduk Seluma.

Pemerintah sekarang baru menjabat sekitar 9 bulan, tetapi pergerakannya sudah terasa di masyarakat. Beberapa jalan yang rusak bahkan belum diaspal, sekarang sudah teraspal. Dengan program yang dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan, semoga predikat “Seluma Kabupaten Termiskin di Provinsi Bengkulu” ini, satu tahun atau dua tahun ke depan akan berubah sesuai dengan visi misi pemerintah Seluma ALAP (Aksesibilitas, Lapangan Kerja, Adat Istiadat, dan Perekonomian).