Sasriponi Tolak People Power!

Sasriponi Bahrin Ronggolawe

Bengkulutoday.com - Tokoh pemuda Bengkulu Sasriponi Bahrin Ronggolawe tegas menolak gerakan people power yang digaungkan oleh elit politik negeri ini. Sasriponi menilai, gerakan menggaungkan people power adalah bentuk ketidakdewasaan dalam berdemokrasi. 

"Tidak penting itu people power, saat ini yang penting adalah menunggu keputusan resmi KPU atas hasil pemilu, yang kalah harus menerima dan yang menang jangan jumawa, jika kalah lantas mengajak rakyat mengadakan people power itu bentuk tidak dewasa dalam berdemokrasi," ujarnya usai mengikuti buka puasa bersama di Gedung Adem Mapolda Bengkulu, Kamis (16/5/2019).

Sasriponi berpendapat bahwa pasca pemilu yang digelar 17 April 2019 lalu, seluruh masyarakat Indonesia dan para peserta pemilu hendaknya kembali pada kesibukannya masing-masing dan jangan terus menerus politik dibuat gaduh.

"Ini kan ada kesengajaan dengan terus menerus membangun isu, musim politik sudah berlalu, saatnya kita kembali pada dunia masing-masing, rakyat jangan terus menerus di eksploitasi, kasihan mereka, yang tidak paham benar soal politik lantas jadi korban. Mereka pendukung kepentingan politik tertentu begitu radikal, seharusnya ini disudahi, kembali bersatu setelah sempat dipisahkan oleh perbedaan pilihan politik, dari dulu politik ya begitu-begitu saja, dinamikanya ada kecurangan, kelalaian dan sebagainya, namun aturan hukum telah mengatur tata cara penyelesaiannya, tidak dibenarkan membuat aturan sendiri, politik ini punya wasit, wasitnya adalah KPU, kita harus patuhi itu, sebab KPU itu bertugas menjalankan undang-undang," urainya.

Dibulan Ramadan ini, Sasriponi mengajak masyarakat untuk mendekatkan diri kepada tuhannya, dengan demikian, akan timbul kesadaran betapa pentingnya persatuan dalam berbangsa.

"Persatuan berbangsa sangat penting, perbedaan politik harus dimaknai sebagai sebuah dinamika yang biasa, jadi jangan terlalu diambil hati, biasa sajalah," tuturnya.

Sasriponi juga mengajak elit politik untuk memberikan pembelajaran bagi rakyat tentang esensi politik itu sendir. Politik menurut Sasriponi adalah instrumen untuk mengabdi kepada diri sendiri, agama dan bangsa. 

"Jangan ditambah-tambahi dengan sentimen-sentimen agama, sebab itu bisa memecah belah bangsa, bangsa ini harus tetap kokoh dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika, sejak dulu itu kita lestarikan, jangan dirusak karena pilplres 2019 ini," pungkasnya.

(brm)