Rapat TPID, Inflasi Provinsi Bengkulu Masih Diangka Wajar

Rapat TPID Provinsi Bengkulu
Rapat TPID Provinsi Bengkulu

Bengkulutoday.com -  Penutupan tahun 2018 akan mempengaruhi inflasi di setiap daerah , baik dari jumlah barang yang beredar, harga barang, bahkan jumlah permintaan dari masyarakat. Melihat kondisi yang tidak stabil Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Provinsi Bengkulu melakukan rapat koorinasi antar instansi daerah, di ruang  rapat besar kantor Bank Indonesia, Rabu (21/11/18).

Sekda Provinsi Bengkulu Nopian Andusti membuka langsung rapat TPID, turut hadir Endang Kurnia Saputra selaku Kepala Perwakilan BI Provinsi Bengkulu dan juga menjabat ketua tim TPID Bengkulu, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan,  Pertamina, Kadishub, Perwakilan Korem, Kadis Pangan, dan seluruh jajaran pengamat perekonomian se-Provinsi Bengkulu.

Inflasi Merupakan suatu proses meningkatnya atau kenaikan harga  secara umum dan terus-menerus 'continue' berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Sedangkan deflasi merupakan kebalikan dari inflansi. 

"Angka inflasi Provinsi Bengkulu  tahun 2018 mengalami deflasi diangka -0,74% pada bulan Oktober 2018, angka ini masih dalam ambang batas wajar. Namun tidak menutup kemungkinan akan berubah pada bulan depan bahkan dalam jangka akhir tahun ini," ungkap ketua TPID Endang Kurnia.

Kondisi wilayah Provinsi Bengkulu jika dilihat dari kelautan, pertanian, dan pertanian pangan adalah wilayah yang dapat menyelamatkan masarakatnya dari inflasi. Namun faktanya dengan kondisi wilayah yang cukup kaya tidak dipungkiri harga beli tidak dapat dijangkau oleh masyarakat. Kondisi ini disebabkan hampir seluruh yang dihasilkan pertanian dikirim ke luar wilayah Bengkulu.

"Diharapkan dengan adanya Rapat TPID ini dapat dipecahkan masalah-masalah perekonomian Bengkulu, seperti permintaan masyarakat tinggi namun barang yang diinginkan tidak ada.  Contoh ikan, ikan di Bengkulu melipah, kita memiliki pantai dari Mukomuko hingga Kaur. Tapi harga ikan sangat tinggi untuk masyarakat Bengkulu," disampaikan Sekda Provinsi Bengkulu.

Lebih mendalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bengkulu akan lebih mengamati kondisi pasar, dimana dari hasil penelitian ini akan diambil tindakan kedepan, memecahkan masalah-masalah perekonomian masyarakat,  baik harga, ketersediaan barang, dan mudahnya masayarakat memperoleh barang yang dibutuhkan.

"Lebih lanjut diharapkan hasil rapat ini dapat mengubah kondisi ekonomi Provinsi Bengkulu, dapat membantu menekan harga pasar, dan ketersediaan barang kepada masyarakat," tutup ketua TPID Bengkulu. [Tr]

NID Old
7143