Polisi Minta Panitia Suluk Proaktif

Polisi Minta Panitia Suluk Proaktif

Bengkulutoday.com - Mengantisipasi hal-hal yang tidak dinginkan selama pelaksanaan pengajian ilmu Tasawuf Tarekat Naqsyabandiyah, panitia diminta proaktif berkoordinasi dengan pihak terkait.

Hal ini disampaikan Kapolsek Kaur Tengah Iptu Pedi Setiawan SH, saat menghadiri pembukaan kegiatan Jama’ah Suluk, Rabu (8/5/2019) malam. “Untuk mengantisipasi masalah yang tidak diinginkan, saya tekankan terkait kesehatan harus menjadi prioritas, baik panitia maupun peserta suluk. Kepada panitia untuk proaktif mengawasi jamaah selama zikir ini,” kata Kapolsek, kemarin (8/5/2019).

Dikatakan Kapolsek, berdasaran dari pengalaman tahun sebelumnya, ruang kelambu yang digunakan Jama’ah Suluk melakukan pengajian itu memiliki udara yang tipis dengan kelambu ukuran 1 meter X 1,5. Hal ini dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan bahkan kekurangan oksigen.

Untuk itu para panitia agar memberikan kesempatan kepada peserta untuk selalu berkomunikasi dengan baik selama menjalankan aktivitas suluk. “Ini nanti jangan sampai ada kejadian yang meninggal dunia, karena kurang makan atau kelelahan saat mengikuti suluk ini. Dan juga pengaturan pola makan, kesehatan dan istirahat cukup, ini sangat penting,” sampainya.

Sementara itu, A Karim Dahlan Ketua Pengurus Tarekat Naqsyabandiyah mengaku, tahun ini yang ikuti Jama’ah Suluk ada 242 jama’ah dengan rincian 148 laki-laki dan 94 orang perempuan. Ia juga menyampaikan dalam pelaksaan kegiatan suluk yang digelar selama 10 hari ini, pihaknya selalu memantau jamaah.

Juga pihak penyelenggara mewajibkan jamaah untuk melampirkan surat keterangan kesehatan di masing-masing daerah asal.“Para jama’ah terus kita pantau dan kalau ada jama’ah kita sudah sakit parah, kita pulangkan, juga petugas medis kita selalu stand by, dan petugas kesehatan selalu stand by selama kegiatan suluk ini,” jelasnya.

Di lain sisi, Kapolsek Maje, Iptu Pratikto juga melalukan monitoring dan pengecekan ke tempat suluk Jam’iyyah Ahltih Thariqah Annaqsyabandiyyah Kholidiyyah di Musala AL Islah di Desa Tanjung Baru Kecamatan Maje Kabupaten Kaur. Dimana dalam kegiatan tersebut dilaksanakan selama 10 dengan jumlah jama’ah sebanyak 13 orang itu merupakan kegiatan suluk untuk tahun pertama digelar.“Untuk kegiatan suluk di Desa Tanjung Baru ini baru dan ini tahun pertama dengan jumlah peserta 13 orang. Juga saat ini untuk jama’ah yang mengikuti suluk dalam keadaan sehat,” jelas Kapolsek.

sumber: Tribratanewsbengkulu.com