Bengkulutoday.com - Kepolisian Daerah Bengkulu dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkulu sepakat saling memaafkan atas insiden demo ricuh pada 22 September 2018 lalu. Dalam insiden itu, kader HMI dan personil Polisi terlibat bentrok dan berakibat luka.
Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Coki Manurung membuktikan jika Polisi adalah pengayom masyarakat dengan mendatangi sekretariat HMI Cabang Bengkulu di Jalan Pasar Panorama Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu, Jumat (5/10/2018). Kedatangan Kapolda disambut oleh Ketua HMI Cabang Bengkulu M Yudha dan pengurus.
Dalam kesempatan itu, Kapolda menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada pengurus HMI. Dia menyampaikan bahwa tidak ada niat Polisi untuk menyakiti masyarakat. "Kita tidak pernah ada niat menyakiti masyarakat, Polisi akan tetap menjadi pengayom dan pelindung masyarakat," kata Coki Manurung dihadapan pengurus HMI Cabang Bengkulu.
Coki juga menyinggung soal proses hukum yang sebelumnya terhadap kader HMI. Hal itu ditegaskannya juga telah dianggap selesai. Dengan pertemuan itu, Kapolda berharap antara Polda dan HMI dapat bersinergi kedepannya dalam bentuk kegiatan yang positif dan membangun.
Merespon permohonan maaf itu, Ketua HMI Cabang Bengkulu M Yudha mengatakan telah menerima maaf tersebut. Dia juga menyampaikan hal senada, sebab kata Yudha, memaafkan adalah sifat Rosul.
"Kita telah memaafkan, dengan silaturahmi ini kedepan semoga akan lebih baik," kata Yudha.
Pertemuan yang berlangsung mulai pukul 10.00 WIB itu dihadiri juga oleh Dir Intel Polda Bengkulu, Dir Sabhara dan Dansat Brimod. [JS]
