Pilkada Sukses dan Aman, Tingkat Kepatuhan Prokes dan Partisipasi Masyarakat Tinggi

Rapat Kerja DPR dengan Mendagri, KPU, Bawaslu dan DKPP

Bengkulutoday.com - Pilkada Serentak Tahun 2020 di 270 daerah berlangsung sukses dan aman. Tak hanya itu, pelaksanaan pemilihan kepada daerah itu juga menuai apresiasi dari berbagai pihak karena mencatatkan tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan (prokes) dan partisipasi masyarakat yang tinggi. Hal itulah yang disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian dalam Rapat Kerja DPR dengan Mendagri, KPU, Bawaslu dan DKPP, Selasa (19/01/2021). 

“Dari diskusi dengan Satgas Covid Nasional, justru daerah-daerah Pilkada kepatuhannya (prokes) tinggi, tinggi dan bahkan kalau bisa menjadi model,” kata Mendagri Tito. 

Menurutnya, hal itu disebabkan beberapa faktor, dari pengawasan ketat semua pihak, hingga mindset penyelenggaraan Pilkada yang harus mampu menekan angka penularan Covid-19 menjadi penyumbang tingkat kepatuhan dan partisipasi masyarakat. 

“Peristiwa pada saat Pilkada, di mana kepatuhan tinggi dan pengawasan yang ketat dari semua stakeholder baik Bawaslu, kemudian Polri dan TNI yang tegas menegakkan aturan KPU yang berisi tentang upaya untuk penanggulangan Covid, dan langkah-langkah para paslon membagikan masker dan lain-lain, serta mindset tema adalah mengenai masalah penanganan pandemi Covid, itu justru dapat menjadi model, model untuk ke depan, model juga untuk daerah lain,” ujarnya. 

Dijelaskannya, atas kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, terbukti, Pilkada Serentak Tahun 2020 tak menjadi media penularan Covid-19 sebagaimana keraguan sejumlah pihak di awal tahapan. 

“Saya kira mengenai dampak terhadap Covid, baik pada tahapan kampanye maupun pemungutan suara, dari data yang ada di Satgas Covid di daerah-daerah Pilkada ini memang tidak terdapat kenaikan yang signifikan dibandingkan dengan daerah-daerah yang tidak Pilkada,” tuturnya. 

Bahkan, Mendagri Tito menyebut perlunya dilakukan pendalaman jika ada pihak yang menyebutkan kenaikan kasus penularan Covid-19 akibat Pilkada. Pasalnya, pelaksanaan pemungutan suara pada 9 Desember 2020, beririsan langsung dengan hari libur nasional. 

“Kalau mungkin ada klaim yang menyampaikan bahwa Pilkada ini menjadi media penularan, maka ini mungkin perlu di dilakukan pendalaman, daerah mana, dan apa benar Pilkada itu yang menjadi penyebabnya, karena bersinggungan dengan hari libur nasional,” jelasnya. 

Diketahui, Indonesia telah berhasil mengukir sejarah dengan mencatatkan pesta demokrasi yang aman di masa pandemi. Bahkan Mendagri Tito menjabarkan, angka partisipasi masyarakat secara umum 76,09 persen yang dinilai cukup baik, bahkan jika dibandingkan 96 negara di dunia yang melaksanakan hajatan serupa pada masa pandemi.

 

 

Sumber : Kemendagri.go.id