Pesantren di Bengkulu ini Sudah Cetak 25 Penghafal Al Quran

Pesantren Quran Al Fida di Kota Bengkulu

Bengkulutoday.com - Pesantren Quran Al Fida'', pesantren yang dipimpin Ustadz Dani Hamdani ini sejak berdiri telah mencetak sebanyak 25 santri penghafal Al Quran, atau Hafidz. Sebagian dari mereka adalah anak yatim dan dhuafa. Untuk itu, pesantren Quran Al Fida' masih membutuhkan dukungan dari semua pihak, dalam hal ini pemerintah daerah.

"Jelas mohon dukungan Gubernur Bengkulu dan semua pihak terkait pembangunan dan pengembangan pesantren Qur'an Al-Fida ini. Sejauh ini kami juga telah menyiapkan beberapa program, diantaranya program santri regular untuk lulusan SMA dan SMA Qur'an selama 3 tahun,” kata Dani Hamdani saat Wisuda Santri 30 Juz dan Tabligh Akbar serta memperingati Milad ke-6 Pesantren Qu'ran Al-Fida', di Pesantren Qur'an Al-Fida' Kota Bengkulu, Senin (20/5/2019. Pada wisuda itu, juga dihadiri oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.

BACA JUGA: Hafal 30 Juz Al Quran, 6 Santri Al Fida Dapat Hadiah dari Gubernur

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang hadir pada kesempatan itu sangat mengapresiasi pesantren Quran Al Fida'. Gubernur juga memberikan hadiah kepada 5 Hafidz Penghafal Al-Qur'an 30 Juz masing-masing 1 juta rupiah.

"Jangan dilihat dari besaran nominalnya, tapi ini bentuk ungkapan terima kasih saya kepada para Hafidz yang telah tekun menghafal Al-Qur'an, sehingga keberkahan bisa semakin banyak diberikan oleh Allah SWT kepada Bengkulu yang kita cintai ini," ungkap Gubernur Bengkulu.

Lanjut Gubernur Rohidin Mersyah, dengan semangat menghafal Al-Qur'an yang dibuktikan oleh para santri ini, Pemprov Bengkulu akan memberikan dukungan pengembangan pesantren ke arah yang lebih baik. 

Untuk itu dirinya meminta kepada pihak Yayasan Al-Fida' menyiapkan data terkait apa saja yang dibutuhkan terkait pengembangan lembaga pendidikan islam khusus bagi para tahfidz Qur'an ini. Dalam rangka pengembangan pusat pendidikan menjadi lebih baik, kapasitasnya lebih besar dengan sarana prasarana pendukung pasti dibutuhkan. 

“Maka saya kira pihak yayasan susun dengan lahan, perencanaan dan kebutuhan mungkin dalam bentuk asrama, coba dirancang dulu kebutuhannya seperti apa. Ini sangat penting sekali, bagi pemerintah kalau lembaga seperti ini betul-betul dikelola secara produktif,” terang Gubernur Rohidin Mersyah. 

(rls/brm)