Perempuan adalah Makhluk Kuat, Jadi Berhentilah Menyakitinya

ilustrasi

Manusia adalah mahluk Tuhan yang diciptakan dalam keadaan lemah. Beranggapan laki-laki adalah mahkluk yang kuat dan perempuan adalah lemah, harus dibuang perlahan.

Narasi yang sering digunakan untuk menilai perempuan sebagai mahluk lemah, yang syarat dengan tujuan untuk mendiskreditkan perempuan, perlu untuk diralat dan dipertimbangkan. Bukankah laki-aki juga, bahkan dalam pandangan agama dipahami dari teks yang jelas adalah mahluk yang lemah. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk itu, sudah saatnya berhenti mengatakan perempuan dari kata “lemah”.

Letak kelemahan antara laki-laki dan perempuan ada porsi dan wilayahnya sendir-sendiri. Karena saling memiliki kekurangnya masing-masing, laki-laki dan perempuan berperan untuk saling melengkapi dan menutupi kekurangan pasangannya. Kelemahan ini juga mengandung hikmah untuk saling menghargai satu sama lain, tidak menganggap diri paling benar.

Pada kenyataannya banyak perempuan yang dapat  mengalahkan laki-laki dalam hal mengangkat beban, misalnya olahraga wati. Pada kenyataannya banyak perempuan yang dapat mengalahkan laki-laki dalam hal bela diri. Pada kenyataannya perempuan lebih sering menahan rasa sakit  (haid dan melahirkan). Pada kenyataannya banyak perempuan yang dapat mengalahkankan dalam hal keterampilan, kegesitan, pemikiran, seni, bahkan pekerjaan. Lantas, kemanakah persepsi yang ditampilkan oleh laki-laki yang mengatakan bahwa perempuan itu lemah?

Banyak kita jumpai masanya perempuan mulai menginjakan diri pada fase dewasa, mereka berusaha untuk lepas dari tanggung jawab orang tuanya untuk bisa memenuhi kebutuhan, mulai menghidupi dirinya dari beban yang tidak bias diletakkan pada siapapun kecuali dirinya sendiri, maka perempuan jauh lebih anggapan lemah.  

Perempuan sesuai fitrahnya lebih dominan sifat lemah lembutnya, bukan berarti lemah tapi memang perempuan memiliki sikap tektual dari kodrat tulang rusuk yang apabila berusaha diluruskan ia akan patah. Perempuan bukanlah semena-mena tidak sanggup membuktikan dirinya sebagai sosok yang kuat di mata laki-laki. Hanya saja ia memang sedang pada kodratnya untuk tidak melampaui fitrahnya.

Mengacu pada ranah biologis, perempuan memiliki kekuatan dasar untuk melahirkan, yang merupakan salah satu proses paling menyakitkan dan melelahkan dalam hidup manusia. Perempuan punya kekuatan tulang punggung bawah dan tulang panggul yang lebih kuat untuk menahan sakitnya proses melahirkan selama berjam-jam untuk mengeluarkan seorang manusia ke dunia ini.

Lalu, selain apa yang tercakup di atas, apalagi kekuatan perempuan yang harus kamu perhatikan untuk tidak menyepelekannya;

Sistem imunitas perempuan jauh lebih kuat dibandingkan laki-laki

Tahu tidak kalau estrogen berpengaruh untuk meningkatkan kekebalan atau imunitas tubuh? Menurut penelitian Dr Maya Saleh di Institusi Penelitian Universitas Pusat Kesehatan McGill, perempuan punya sistem kekebalan tubuh yang lebih tinggi daripada laki-laki. Semuanya berkat pengaruh estrogen.

Percaya kalau tingkat IQ perempuan mengalahkan laki-laki

Menurut James Flynn, seorang ahli di pengujian IQ, tingkat rata-rata IQ perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki.

Perempuan juga merupakan pengambil keputusan yang lebih baik

Menurut sebuah studi di Tahun 2013 dalam International Journal of Business Governance and Ethics, perempuan dinyatakan sebagai pemimpin yang lebih baik dan bijaksana saat mengambil keputusan. Sering juga kita melihat peran perempuan dalam menghadapi polemic rumah tangga, tidak jarang laki-laki memilih untuk berdisku dengan segala keputusan jatuh bersama perempuannya. Tak jarang kita melihat banyak laki-laki sukses atas dorongan yang diberikan perempuannya. Tentunya dengan berbagai perhitungan yang juga keluar dari mulut seorang perempuan.

Lantas, selain tidak mengatakan perempuan itu lemah, laki-laki juga sebaiknya mulai berbijak diri dengan untuk tidak menyakiti perempuan.

Setelah dewasa, perempuan sedang berusaha mencari jati dirinya dengan segala kerawanan yang diliki bekerja keras untuk menyanggupi diri hidup di dunia nyata, menjaga diri dari segala pelecehan-pelecehan tekstual.  juga menjaga nama baik keluarganya menjadi tentu kehormatan nas seorangan perempuan.

Bagi laki-laki yang masih memiliki persepsi demikian, ketahuilah bahwa perempuan yang kau sakiti adalah perempuan yang dibahagiakan mati-matian oleh ayahnya. Tapi entah kenapa dengan mudahnya laki-laki menyakiti perempuan yang saat mencintai padahal ayahnya dengan susah payah membesarkannya, menjaganya dan selalu membuatnya bahagia.

Kau tak pernah tahu perempuan yang tega disakiti adalah anak perempuan yang diharapkan selalu bahagia oleh ayahnya. Harusnya kau sadar bahwa tak mudah bagi seorang ayah menjaga dan membesarkan seorang anak perempuannya. Selepas pernikahan, orang tua tak memiliki daya selain berserah diri untuk meninggalkan anaknya bahagia bersama laki-laki lain, dengan harapan kebahagian itu bias sepenuhnya tergantikan. Bukan sebaliknya dengan menyakiti, dan kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga. Sebaiknya, kita pikirkan lagi tindakan untuk terus beruha membahagiakan perempuan. Kita harus menjaganya bukan malah menyakiti dan melukainya karena ia adalah perempuan yang paling diharapkan agar menjadi orang yang selalu bahagia. (mas)