Bengkulutoday.com - Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Bengkulu Kusmito Gunawan menentang keras rencana pemindahan kas daerah dari Bank Mandiri Syariah ke Bank Bengkulu. Kusmito menilai langkah itu tidak tepat dan bertentang dengan visi serta semangat Wali Kota Bengkulu yang sebelumnya dalam mewujudkan Bengkulu Religius.
"Pemindahan kasda itu wewenang kepala daerah, waktu pak Helmi Hasan Pemkot punya program Bengkuluku Religius, jadi wajar banknya dipilih bank syariah," kata Kusmito, Rabu (31/1/2018). Hal itu menurut Kusmito sudah diatur juga oleh Menteri Keuangan, ia juga meminta bank lain biarlah berkembang dengan sendirinya.
"Ketika kasda pindah ke Bank Bengkulu, tidak menutup kemungkinan bank lain akan melakuan evaluasi. Kalau ada monopoli bank tertentu itu menimbulkan pertanyaan ada apa. Kenapa Penjabat Wali Kota Bengkulu mengarah kesitu, bisa saja ini ada titipan, bahaya," ujar Kusmito.
Kusmito menambahkan, tidak menutup kemungkinan apabila Penjabat Wali Kota Bengkulu tetap memindahkan kasda ke Bank Bengkulu maka pihaknya akan memanggil penjabat. "Kemungkinan kita akan gunakan hak bertanya, kita juga bisa saja meminta bantuan KPK untuk mengawasi itu. Jangan sampai ada dil-dil tertentu karena faktor keuangan pribadi dan sebagainya," imbuhnya.
Kusmito mewanti-wanti agar pemindahan kasda dilakukan oleh wali kota yang terpilih nantinya dan bukan oleh Penjabat Wali Kota Bengkulu saat ini. "Jangan sampai penjabat wali kota yang memindahkan kasda itu," tutupnya.
Untuk diketahui, sejak Budiman Ismaun menjabat sebagai Penjabat Wali Kota Bengkulu, salah satu programnya adalah memindahkan rekening kas daerah Kota Bengkulu dari Bank Syariah Mandiri ke Bank Bengkulu. Hal itu mendapat penolakan dari Fraksi PAN DPRD Kota Bengkulu. Alasan penolakan mendasar adalah karena pemilihan rekening kasda di Bank Syariah Mandiri adalah merupakan bentuk komitmen wali kota sebelumnya dalam bingkai semangat Bengkuluku Religius.
(Joko Susanto)
