PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR (POC) YANG BERNILAI EKONOMIS

Sampah

Oleh DEVI EKA FITRIANI, NPM E1J018042, Kelas A, Tugas BIOTEKNOLOGI PERTANIAN, Dosen Prof. Ir. Marulak Simarmata., M.Sc., Ph.D

A.    Pendahuluan
Sampah adalah bahan yang tidak berguna, tidak digunakan atau bahan yang terbuang sebagai sisa dari suatu proses. Sampah biasanya berupa padatan atau setengah padatan yang dikenal dengan istilah sampah basah atau sampah kering. Besarnya komponen sampah yang dapat didekomposisi merupakan sumber daya yang cukup potensial sebagai sumber humus, unsur hara makro dan mikro, dan sebagai soil conditioner. Sampah dapat juga sebagai faktor pembatas karena kandungan logam-logam berat, senyawa organik beracun dan patogen, pengomposan dapat menurunkan pengaruh senyawa organik beracun dan patogen terhadap lingkungan . Salah satu penanganan sampah organik yang efektif adalah mengolahnya sebagai pupuk organik.

Menurut Peraturan Menteri Pertanian No. 2/Pert./HK.060/2/2006, yang dimaksud dengan pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari sisa tanaman atau hewan yang telah mengalami rekayasa berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memasok bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

Penggunaan pupuk organik alam yang dapat dipergunakan untuk membantu mengatasi kendala produksi pertanian yaitu pupuk organik cair. Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk yang banyak beredar di pasaran. Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut sebagai pupuk cair daun yang mengandung hara makro dan mikro esensial. Pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat di antaranya dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman leguminosae, sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara, dapat meningkatkan vigor tanaman, sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan, cekaman cuaca, dan serangan patogen penyebab penyakit, merangsang pertumbuhan cabang produksi, serta meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah, serta mengurangi gugurnya daun, bunga, dan bakal buah. 
Berlimpahnya limbah organic rumah tangga yaitu berupa sayuran dan buah-buahan memicu banyaknya limbah di wilayah perkotaan menjadi tinggi. Limbah sayuran dan buah-buahan ini merupakan bahan buangan yang tidak dibutuhkan kembali dan tanpa diolah lebih lanjut dan akhirnya akan berdampak tidak baik, masalah yang di timbulkan dari limbah organic ini ialah munculnya penyakit, polusi udara dan air.mengklasifikasikan sampah menjadi beberapa jenis, diantaranya : 

a.    Sampah organik (bersifat degradable) Sampah organik adalah jenis sampah yang sebagian besar tersusun oleh senyawa organik (sisa tanaman, hewan, atau kotoran) sampah ini mudah diuraikan oleh jasad hidup khususnya mikroorganisme.

b.    Sampah anorganik (non degradable) Sampah anorganik adalah jenis sampah yang tersusun oleh senyawa anorganik (plastik, botol, logam) sampah ini sangat sulit untuk diuraikan oleh jasad renik.

Pengomposan atau pembuatan pupuk organik merupakan suatu metode untuk mengkonversikan bahan-bahan organik menjadi bahan yang lebih sederhana dengan menggunakan aktivitas mikroba. Proses pembuatannya dapat dilakukan pada kondisi aerobic dan anaerobik. Pengomposan aerobik adalah dekomposisi bahan organik dengan kehadiran oksigen (udara), produk utama dari metabolis biologi aerobik adalah karbodioksida, air dan panas. Pengomposan anaerobik adalah dekomposisi bahan organik tanpa menggunakan oksigen bebas; produk akhir metabolis anaerobik adalah metana, karbondioksida dan senyawa tertentu seperti asam organic.

B.    Pupuk Cair dari Sampah Organik
Pupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukkan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Kelebihan dari pupuk organik cair ini adalah dapat secara cepat mengatasi defesiensi hara, tidak bermasalah dalam pencucian hara, dan mampu menyediakan hara secara cepat. Dibandingkan dengan pupuk cair dari bahan anorganik, pupuk organik cair umumnya tidak merusak tanah dan tanaman walaupun digunakan sesering mungkin. Selain itu, pupuk ini juga memiliki bahan pengikat, sehingga larutan pupuk yang diberikan ke permukaan tanah bisa digunakan tanaman secara langsung. Diantara jenis pupuk organik cair adalah pupuk kandang cair, sisa padatan dan cairan pembuatan biogas, serta pupuk cair dari sampah/limbah organic.

C.    Alat dan Bahan yang digunakan untuk pembuatan pupuk Organik Cair ialah :
    Bahan utama yang digunakan adalah :
1.    Limbah organic (sayuran/buah-buahan) rumah tangga
2.    Kotoran sapi
3.    EM 4
4.    Gula merah
5.    Air 5 liter
    Alat yang diganakan adalah
1.    Parang/pisau
2.    Ember volume 10 L
3.    Talenan
4.    Thermometer
5.    Timbangan

D.     Cara pembuatan Pupuk Organik Cair dari limbah rumah tangga
1.    Mencincang semua limbah organic, yang bertujuan untuk mempercepat proses fermentasi
2.    Memasukkan semua bahan organic yang sudah dicincang dan kotoran sapi ke dalam ember dengan komposisi padatan : air ( 1:1 ).
3.    Di aduk hingga merata
4.    Setelah itu larutkan 5 ml EM 4 dan 25 gram gula merah dalam 1 L air dan diaduk hingga merata.
5.    Tambahkan larutan yang sudah dibuat ke dalam ember yang berisi bahan baku pupuk
6.    Tutup ember dengan rapat tidak boleh ada udara yang masuk sedikit pun.
7.    Kemudian buka dan aduk setiap dua hari untuk mengeluarkan gas selama proses fermentasi agar suhu terjaga constant dan tutup kembali dengan rapat.
8.    Setelah 14 hari saring larutan pupuk. Untuk bagian cair dapat digunakan sebagai POC dan bagian yang kasar bisa digunakan sebagai pupuk Organik.
9.    Simpan di botol aqua ukuran 2 L untuk yang cair.

E.    Manfaat Pupuk Organik Cair dari limbah organic rumah tangga
Manfaat dari pupuk organic cair ini sangat menguntungkan dan ramah lingkunga, umumnya pupuk orgnaik cair tidak menyebabkan tanah dan tanaman menjadi rusak walaupun digunkan setiap saat. Di dalam POC mengandung Giberelin atau asam giberelat (GA), memiliki bahan pengikat, sehingga larutan pupuk yang diberikan ke permukaan tanah bisa langsung digunakan oleh tanaman. Kandungan alkohol pada pupuk organik berfungsi untuk sterilisasi pada tanaman, yaitu mengurangi dan menghentikan pertumbuhan mikroba pengganggu pada tumbuhan terutama pada daun dan batang, seperti bercak daun, jamur dan spora organisme penyakit. Dan pupuk Poc ini ramah lingkungan, gampang didapat, dan ramah kantong  dibanding dengan harga pupuk anorganik yang semakin melangit.