Menuju Perseroda, PD Bimex Siap Diaudit

Handiro bersama Anies Baswedan dokumen 2014

Bengkulutoday.com - Perusahaan Daerah (PD) Bimex siap diaudit. Hal ini menanggapi atas pernyataan fraksi di DPRD Provinsi yang beranggapan PD Bimex tengah "Tidak sehat" dan ada indikasi korupsi menyusul pada setoran PAD 2019 yang hanya senilai Rp 15 juta pada 2019 lalu.

Direktur Umum Bimex, Handiro, Kamis (18/06/2020) mengungkapkan, pihaknya bukan lagi siap, akan tetapi justru menginginkan agar segera dapat diaudit untuk mengetahui kondisi Bimex.

Handiro menjelaskan, sejak jajaran baru direksi dilantik pada Desember lalu, mereka sudah menyurati BPK, BPKP, dan Inspektorat Daerah (Ipda) Provinsi agar bisa melakukan audit. Hal itu dengan mempertimbangkan bahwa audit terakhir terhadap Bimex dilakukan pada Tahun 2015, yang hasil auditnya baru keluar Tahun 2016.

Menurutnya, audit itu perlu dilakukan mengingat pihaknya tidak memiliki dokumen-dokumen peninggalan direksi Bimex yang lama, sehingga menjadi kendala pihaknya. 

“Kita siap diaudit. Silahkan, tentu dengan prosedur yang ada dan kita tetap berupaya mengumpulkan dokumen-dokumen lama itu. Kita belum bisa menyimpulkan secara subjektif tentang kepengurusan lama, namun untuk lebih validnya audit sebagai jalan satu-satunya. Ketika dilakukan audit, secara moral kita juga mengetahui secara pasti kondisi Bimex sebenarnya,” ujar Handiro.

Ditambahkannya, alasan lain pihaknya juga menginginkan agar dilakukan audit, karena berhubungan erat ketika perubahan status Bimex dari PD menjadi Perseroan daerah. 

“Bagaimana tidak, dengan audit itu posisi Bimex pada saat kita dipercaya sebagai direksi benar-benar dari nol. Sehingga kita tidak punya beban-beban PR masa lalu,” kata pebisnis ini.

Dilanjutkannya, bahwa audit itu bakal kembali diminta pihaknya pada lembaga resmi audit. 

Direksi PD Bimex sendiri meminta agar apabila diberi ruang pada rapat paripurna Perda transformasi Bimex menjadi Perseroan Daerah, pihaknya akan menjelaskan duduk permasalahan yang ada dalam kepengurusannya.

"Sehingga hal ini tidak menimbulkan stigma bahwa kita terus sakit. Padahal pembenahan yang harusnya disupport, agar kemitraan yang sudah ada bisa dimaksimalkan dan Perseroan daerah ini nantinya bisa memberikan kontribusi PAD yang signifikan pada pemerintahan," pungkas Handiro.