Menteri Agama Ingatkan ASN untuk Tinggalkan Perilaku Buruk Masa Lalu

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberi arahan dihadapan ASN Kanwil Kemenag Jawa Tengah (foto Sugito)

Bengkulutoday.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama untuk meninggalkan perilaku masa lalu yang dapat mencederai integritas institusi. 

Hal ini disampaikan Menag saat memberikan pembinaan kepada ASN Kanwil Kemenag Jawa Tengah, di Semarang, Jawa Tengah. " Mari kita saling mengingatkan, tinggalkan masa lalu. Tinggalkan melakukan hal yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," ajak Menag, Jumat (13/09/2019). 

Menag menuturkan, kejadian beberapa waktu lalu yang menimpa Kemenag harus menjadi pelajaran bersama untuk melakukan perbaikan. "Hikmahnya kita lebih serius, mungkin belum maksimal berantas praktek-praktek korupsi di tengah tengah kita," ujar Menag. 

"Dari kejadian lalu, ASN dapat mengambil positifnya, bukan justru menyerang institusi yang menangani korupsi," imbuhnya. 

Menag pun meminta ASN Kemenag untuk serius dan berhati-hati menjalankan tugas dan fungsinya. Apalagi, tambahnya, saat ini merupakan era transparansi di mana semua kelompok masyarakat dapat memantau kinerja dan perilaku ASN. 

Kita hidup dalam akuarium, di tengah transparancy media yang cepat. Kita harus berhati hati karena kesalahan sekecil apapun akan terekspos," kata Menag.  

Dalam kesempatan tersebut, Menag juga menyambut baik keinginan Pemda Jawa Tengah untuk membuat Pendidikan Anti Korupsi. 

Sebelumnya, Kepala Kanwil  Kemenag  Jawa Tengah Farhani  melaporkan capaian institusinya hingga September  2019.  Ia menyebutkan Jawa Tengah  dihuni 36,8 juta jiwa, dengan jumlah pemeluk agama yang beragam. 

"Tapi tugas dan fungsi moderasi beragama dilakukan dengan baik. Tahun 2018, indeks kerukunan wilayah Jawa Tengah berada di atas rata rata nasional di posisi 74,1. Artinya kehidupan masyarakat Jawa Tengah, rukun, damai, kondusif," kata Farhani. 

Untuk  penyelenggaraan haji, kegiatan embarkasi dan debarkasi Donohudan berakhir 15 September 2019. "Jumlah jamaah terlayani pada tahun ini adalah  34.756 orang, jemaah meninggal  66 orang," ujar Farhani. 

Mengenai pendidikan madrasah, menurut Farhani,  Insya Allah tambah maju, tambah meningkat. Peningkatan itu  ditunjukkan prestasi peserta didik, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Hajatan nasional rutin yakni Ujian Nasional yang diselenggarakan diselenggarakan pemerintah bersama sekolah umum, setelah keluar hasil yang muncul UN tingkat Madrasah Aliah Negeri meraih nilai tertinggi.